Gempa mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali sejak pukul 17.56 Wita dengan gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,8, Selasa (13/12/2022). BMKG Bali hingga pukul 19.52 Wita masih melaporkan gempa susulan yang berpusat di Karangasem dengan total 24 kali gempa.
Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29Β° LS; 115,62Β° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 Km.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya, Selasa (13/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa Karangasem hari ini dirasakan di seluruh wilayah di Bali hingga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga disarankan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.
Warga Bali dan Lombok Panik
Gempa Karangasem hari ini membuat panik warga di Karangasem hingga Mataram. I Putu Eka Parananda salah seorang warga yang tinggal di Lingkungan Pesagi, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem mengaku panik begitu terjadinya gempa. Bahkan saking paniknya ia tidak sempat memakai pakaian saat keluar rumah.
"Saya panik, yang pertama saya selamat anak saya yang masih kecil dan langsung saya bawa ke luar rumah untuk menyelamatkan diri," kata Eka, Selasa (13/12/2022).
Berdasarkan pantauan, seluruh masyarakat yang tinggal di Lingkungan Pesagi semuanya keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Ada yang menggendong balita sampai ada yang keluar rumah hanya menggunakan handuk saja karena kebetulan sedang mandi.
Sementara, beberapa warga yang merasakan getaran gempa bumi pasrah lantaran tidak bisa keluar rumah karena hujan lebat melanda sebagian wilayah Kota Mataram. Salah satu warga yang bermukim di Perumahan Irigasi Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan Kota Mataram Idham Khalid (27) mengaku panik dengan dua kali goncangan gempa bumi yang terjadi di Karangasem Bali.
"Saya tidak berani keluar karena posisi hujan lebat juga di Mataram. Cukup bergoyang. Ada kira-kira 5 detik terasa goyangannya," kata Idham kepada detikBali, Selasa petang (13/12/2022).
(nor/dpra)