Komite Demokrasi (KoDE) Bali meminta KPU dan Bawaslu untuk waspada dengan agenda tersembunyi atau terselubung menjelang penetapan partai politik peserta Pemilu 2024. Pasalnya, agenda terselubung tersebut dinilai berbahaya karena mempengaruhi kemandirian KPU dan Bawaslu sebagai sebuah lembaga yang independen dan mandiri.
"Meminta KPU dan Bawaslu untuk berhati-hati menghadapi desakan berbagai elemen atas nama demokrasi tetapi sebenarnya memiliki agenda-agenda terselubung yang bisa merusak kualitas demokrasi di Indonesia," kata Ketua Komite Demokrasi (KoDE) Bali Gede Suardana dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2022).
KoDE Bali juga menyerukan semua pihak menolak segala cara oleh sekelompok orang atau atas nama organisasi untuk melakukan peradilan opini dengan menggiring dan mendesak KPU dan Bawaslu memenuhi keinginannya. "Tetaplah profesional mandiri dan jangan terpengaruh tekanan oknum-oknum lembaga tersebut," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, terkait proses verifikasi partai politik peserta Pemilu 2024 yang dilaksanakan oleh KPU dan Bawaslu mendapatkan apresiasi dan dukungan dari pegiat demokrasi karena dinilai telah sesuai dengan azas penyelenggaraan Pemilu. Suardana yang juga akademisi ini menilai KPU dan Bawaslu sudah maksimal menjalankan tugas verifikasi administrasi dan faktual dukungan partai politik.
"Memberikan apresiasi dan dukungan atas kinerja KPU dan Bawaslu selama ini, termasuk dalam proses verifikasi administrasi dan verifikasi faktual yang telah berjalan dengan lancar," katanya.
Menjelang penetapan partai politik peserta Pemilu 2024, KoDE Bali meminta semua pihak yang peduli dengan proses demokrasi bersama-sama menjaga dan menolak upaya penetrasi pihak tertentu atas nama Demokrasi, tetapi mau mendikte KPU dan Bawaslu untuk agenda-agenda terselubung.
"Tidak menutup kemungkinan upaya yang terjadi saat ini adalah skenario awal menguji daya tahan penyelenggara pemilu, sehingga jika berhasil menekan KPU dan Bawaslu saat ini bisa jadi di tahapan berikutnya elemen-elemen tersebut akan melakukan tekanan yang sama sesuai target politik yang diinginkannya," katanya.
(nor/hsa)