Kisah ODHA di Buleleng Tertular Suami, Kini Bantu Sesama Pengidap HIV

Denpasar

Kisah ODHA di Buleleng Tertular Suami, Kini Bantu Sesama Pengidap HIV

Nuranda Indrajaya - detikBali
Minggu, 11 Des 2022 15:47 WIB
Ketut Rediten (paling kiri) saat menjadi pembicara di Instiki Denpasar, Bali, Minggu (11/12/2022).
Ketut Rediten (paling kiri) saat menjadi pembicara di Instiki Denpasar, Bali, Minggu (11/12/2022). Foto: Nuranda Indrajaya/detikBali
Denpasar -

Ketut Rediten (48), salah satu Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) asal Singaraja, Buleleng, Bali. Ia didiagnosis mengidap HIV sejak 2010, karena tertular suaminya. Kini Ketut Rediten tergerak untuk membantu sesama pengidap HIV.

Kisah berawal dari suaminya yang diketahui positif HIV dan dirawat di RSUP Sanglah bulan Agustus 2010. Usai dirawat empat bulan karena HIV, suami Ketut Rediten meninggal dunia. "Kemudian kami cek HIV bulan September 2010. Saya terinfeksi dari suami," katanya kepada detikBali, Minggu (11/12/2022).

Ketut Rediten mengaku sempat frustasi saat awal didiagnosis HIV, namun tidak pernah berpikir untuk menularkan penyakit itu kepada orang lain. "Astungkara, sama sekali tidak, karena orang Bali percaya karma. Jadi kalau melakukan itu, maka itu juga yang nanti didapatkan dan anak-anak dapat. Saya waktu itu hanya memikirkan anak," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kematian suaminya, kehidupan ibu empat anak ini berubah drastis. Ia mengalami diskriminasi dari keluarga suami dan keluarganya sendiri hingga dikucilkan.

"Saya mendapat stigma diskriminasi dari keluarga suami dan keluarga saya sendiri. Kemudian saya harus menghidupi anak, akhirnya kembali ke Denpasar tanpa suami yang meninggal dunia. Anak saya sekolah di Denpasar," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai single parents dan harus menghidupi keempat anaknya, Ketut Rediten memutuskan mencari pekerjaan di Denpasar. Kini ia bekerja di Dinas Kesehatan Denpasar dan bertugas di RSUP Sanglah sebagai pendamping ODHA di Poli VCT. Ia mengaku tidak pernah mendapat perlakuan diskriminatif dari masyarakat selama bekerja.

"Dari masyarakat tidak ada, beda dengan keluarga, karena mereka berpikirnya tidak ada kontak, tidak ada hubungan. Tapi hari ini sudah baik-baik (hubungan keluarga)," jelasnya.

Sebagai ODHA, Ketut Rediten tergugah untuk membantu masyarakat yang juga menderita HIV dengan mendirikan komunitas Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sekar Jempiring. Kini komunitas itu kantor dinas di Pesanggaran, Denpasar, atas bantuan Menteri BUMN Erick Tohir pada 2021.

"Awalnya karena ada teman-teman yang bertanya ada nggak sih wadah untuk kami (ODHA)," katanya.

Ia pun berharap masyarakat tidak perlu bersikap berlebihan pada ODHA, sebab penularan HIV itu sebenarnya cukup sulit. "Tidak perlu diwaspadai semenakutkan itu, tidak segampang itu penularannya. Harapannya, teman-teman yang berisiko tertular segera dites karena HIV tidak semenakutkan itu harus dihindari," jelas Ketut Rediten.

Caption: Ketut Rediten (paling kiri) saat menjadi pembicara di Instiki Denpasar, Minggu (11/12/2022). Foto: Nuranda Indrajaya.




(irb/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads