Self Harm: Kenali Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Self Harm: Kenali Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Sabtu, 10 Des 2022 10:00 WIB
Ilustrasi self harm.
Foto: Annie Spratt/Unsplash
-

Self harm artinya melukai atau menyakiti diri sendiri. Dalam hal ini, pengertian self harm adalah perilaku melukai diri sendiri yang dilakukan sengaja oleh seseorang, tanpa ada maksud untuk melakukan bunuh diri.

Sejatinya, istilah self harm itu mengarah pada bentuk kesengajaan kerusakan, secara langsung (direct destruction) pada tubuh.Ketika seseorang melakukan self harm yang dirasakan yaitu rasa sakit fisik maupun batin.

Alasan mengapa self harm bisa terjadi pada setiap orang juga berbeda dengan orang lain. Lebih jelasnya, berikut penjelasan arti self harm dan contohnya, hingga alasan mengapa self harm bisa terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Self Harm?

Dikutip dari ipaper dalam situs id.scribd.com unggahan Noverly, self harm adalah perilaku di mana seseorang dengan sengaja melukai tubuhnya sendiri.

Self harm tidak bertujuan untuk bunuh diri, melainkan hanya untuk melampiaskan emosi yang menyakitkan.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan dalam situs mentalhealth.org.uk, menggambarkan perilaku self harm sering dijadikan sebagai cara untuk membantu seseorang, mengatasi pikiran dan perasaan yang sulit.

Buruknya, perilaku apa pun yang termasuk self harm ini bisa menyebabkan cedera dan bahaya yang berisiko tinggi.

Sejatinya, gangguan kecemasan (kompulsif) self harm serupa dengan gangguan psikologis seperti obsesif compulsive disorder.

Hawton, dkk, (2012) dalam repository.untag-sby.ac.id oleh AL Mandas, menyebutkan bahwa self harm merupakan masalah kesehatan umum, yang besar dialami pada remaja.Ngerinya, self harm bahkan semakin lazim dilakukan seseorang setelah umur 16 tahun.

Mengapa remaja masa kini sering melakukan self harm? Jawabannya karena mengalami tekanan batin, frustasi, kurang dukungan emosional, dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Social Care Institute for Excellence (SCIE) tahun 2012, menemukan bahwa lebih dari 60.000 anak muda rentang usia 12-24 tahun, diketahui telah melakukan self harm.

Self harm dilakukan untuk menyebabkan pembebasan emosi yang bersifat sementara, dan tidak mengatasi akar permasalahan. Sehingga individu yang pernah melakukannya, mungkin akan memiliki kecenderungan untuk mengulanginya lagi.

Bisa dengan tindakan berulang dengan peningkatan frekuensi. Tapi bahayanya, jika sering dilakukan, self harm ini bisa menyebabkan kecanduan.

Jenis Self Harm yang Sering Dilakukan

1. Major Self Mutilation

Pertama, jenis self harm yaitu major self mutilation, di mana seseorang melakukan kerusakan permanen pada organ utama bagian tubuhnya. Misalnya, memotong kaki hingga mencukil mata.

Biasanya, self harm jenis ini dilakukan oleh seseorang yang mengalami tahap psikosis. Psikosis atau psikotik merupakan jenis gangguan jiwa, di mana individu tidak memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang nyata dan khayalan.

2. Stereotypic Self Harm

Stereotypic self harm merupakan jenis self harm yang tidak begitu parah, namun jauh lebih ke tindakan berulang. Misalnya, tindakan membenturkan kepala ke tembok secara berulang kali.

Seseorang yang terlibat dalam tindakan jenis self harm ini, biasanya menderita gangguan saraf, seperti autisme ataupun sindrom tourette.

3. Superficial Self Mutilation

Superficial self mutilation termasuk jenis yang paling umum dari self harm. Contoh perilaku self harm jenis ini, yaitu menarik rambut sendiri sangat kuat, menyayat kulit dengan benda tajam, membanting tubuh, dan lain-lain.

Contoh Tindakan Self Harm

Adapun ciri-ciri yang contoh self harm adalah sebagai berikut:

  • Memukul-mukul diri sendiri pada sebuah objek
  • Melukai bagian tubuh, menjadi luka atau memar
  • Menyakiti, memotong, atau menggores bagian kulit dengan pisau atau silet
  • Menarik atau menjambak rambut dengan keras
  • Meracuni diri mereka sendiri
  • Mengkonsumsi atau meminum obat hingga overdosis
  • Menelan benda-benda ke dalam tubuh
  • Membakar bagian tubuh tertentu dengan rokok, api, atau air panas
  • Memukul tembok atau benda keras
  • Membuat tubuh menjadi patah tulang
  • Membenturkan kepala
  • Mencubit atau menggaruk diri sendiri hingga kulit berdarah
  • Mengukir kata-kata atau bentuk tertentu di bagian permukaan kulit
  • Membanting diri sendiri ke sebuah objek.

Cara Mengenali Tanda-tanda Seseorang Sedang Melakukan Self Harm

Dikutip dari situs Health Direct, cara mengenali tanda-tanda seseorang sedang melakukan self harm di antaranya:

Tanda-tanda secara perilaku:

  • Berpakaian tidak sesuai dengan situasi dan cuaca, misalnya mengenakan baju pendek panjang di musim dingin
  • Menghindari aktivitas yang bisa mengekspos tubuh, seperti berenang
  • Cenderung mencuci pakaian secara terpisah
  • Kurang berinteraksi dengan sekitar
  • Memiliki luka tubuh yang penyebabnya tidak bisa dijelaskan
  • Menyembunyikan benda yang berpotensi berbahaya, seperti pisau atau silet.

Tanda-tanda secara psikologis:

  • Menunjukkan dan mengungkapkan perasaan cemas
  • Mengungkapkan perasaan depresi
  • Tanda-tanda secara psikososial:
  • Menjauh dari interaksi sosial
  • Mengalami perubahan suasana hati yang drastis
  • Mengalami perubahan jadwal makan dan tidur yang tidak seperti biasanya
  • Kesulitan berkomunikasi dengan orang yang dicintai.

Tanda-tanda secara fisik:

  • Overdosis obat yang membutuhkan perhatian medis
  • Mengeluh sakit perut dan sakit kepala tanpa alasan
  • Terlihat tanda fisik habis melukai diri sendiri, seperti sayatan.

Penyebab Self Harm

Alasan mengapa self harm bisa terjadi yaitu karena faktor-faktor psikologis hingga lingkungan. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang melakukan self harm, antara lain:

  1. Sebagai cara untuk meredakan emosi atau ketegangan dalam rangka menghentikan perasaan buruk
  2. Untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menunjukkan bahwa ia menderita
  3. Agar membuat orang lain berhenti mengganggu mereka
  4. Merasa tidak kuat menahan emosi
  5. Merasa terjebak dalam stres
  6. Tidak sanggup untuk mengekspresikan atau mengungkapkan perasaan
  7. Merasa hampa atau hatinya kosong.
  8. Tekanan batin, setelah kehilangan orang yang disayangi
  9. Ingin mendapat perhatian lebih dari orang yang disayangi
  10. Merasa putus asa, karena tidak sanggup menghadapi realita
  11. Merasa tidak berguna dan menganggap hidup terasa sulit
  12. Merasa terintimidasi
  13. Depresi
  14. Punya pengalaman tidak menyenangkan dari orang terdekat
  15. Ada pengalaman memiliki riwayat gangguan kesehatan mental
  16. Gangguan kepribadian ambang
  17. Tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
  18. 18. Menjadi remaja atau anak-anak yang tidak berada di bawah asuhan orang tua alias broken home
  19. Kurang dukungan emosional
  20. Merasa mendapat pengabaian, penolakan, dan kritik berlebih
  21. Penggunaan alkohol dan narkoba
  22. Punya tingkat kepercayaan diri yang rendah.

Walaupun demikian, beberapa orang yang melakukan self harm mungkin tidak mengalami semua itu. Pasalnya, siapapun bisa terkena self harm dengan alasan-alasan tertentu.

Solusi Jika Diri Sendiri Melakukan Self Harm

Dilansir situs National Health Service (NHS), solusi jika diri sendiri melakukan self harm, antara lain:

  • Coba untuk bercerita tentang perasaan kamu ke orang terdekat atau terpercaya. Misalnya, anggota keluarga maupun teman
  • Olahraga, latihan fisik bisa menjadi alternatif untuk mengungkapkan emosi dengan cara yang lebih aman
  • Coba untuk menunggu dan menahan perasaan, sebelum menyakiti diri sendiri. Misalnya, sambil mendengarkan musik atau berjalan-jalan
  • Latihan pernapasan untuk menenangkan diri dan mengurangi rasa cemas
  • Menuliskan perasaan kamu di buku diary, buat agar tidak ada orang lain yang melihatnya
  • Baca-baca buku atau artikel tentang kesehatan mental.

Dalam hal ini, mengetahui cara merawat diri untuk pemulihan tidak terjadi dalam semalam. Sehingga, mungkin butuh waktu untuk prosesnya.

Pada dasarnya, menyakiti diri untuk menghukum diri sendiri itu tidak boleh ya detikers. Pasalnya, tindakan apa pun yang menyebabkan bahaya atau cedera pada seseorang, yang dianggap menjadi cara untuk mengatasi emosi itu tidak dianjurkan untuk dilakukan.

Semoga penjelasan tentang apa itu self harm dan contohnya tadi bisa menambah pemahaman kamu ya. Jangan lupa untuk mencintai dirimu sendiri!




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads