Sebutkan Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah

Sebutkan Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah

Adelaide Wreta - detikBali
Rabu, 07 Des 2022 17:11 WIB
Contoh karya seni rupa daerah.
Foto: dok. Balai Besar Kerajinan dan Batik Kemenperin
-

Pernahkah detikers keliru dan menduga karya seni biasa sama dengan seni rupa daerah? Padahal, seni rupa daerah memiliki ciri umum yang membedakannya dengan seni rupa lain. Ingin mengetahui lebih lanjut? Berikut akan disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah!

Pengertian Karya Seni Rupa Daerah

Menurut Nidaul Janah dalam buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2, seni rupa daerah adalah seni rupa yang terdapat di berbagai daerah Indonesia. Seni rupa daerah bisa juga disebut seni rupa tradisional karena pengerjaannya dilakukan di daerah secara turun temurun.

Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah

Setiap seni rupa yang ada di dunia selalu memiliki ciri-cirinya sendiri, termasuk karya seni rupa daerah. Ciri-ciri inilah yang membedakannya dengan kesenian lagi. Berikut akan disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bersifat Kedaerahan

Contoh karya seni rupa daerah.Foto: dok. Balai Besar Kerajinan dan Batik Kemenperin

Dalam hal ini, seni rupa daerah berarti memiliki sifat-sifat dari daerah asalnya yang mungkin tidak kita sadari lebih dalam. Sifat-sifat kedaerahan ini yang membedakan seni rupa dari suatu daerah dengan daerah lainnya.

ADVERTISEMENT

2. Dipengaruhi Budaya dan Latar Belakang Sejarah suatu Wilayah

Ilustrasi - Bagi seorang dalang, perayaan Tumpek Wayang merupakan waktu untuk pelaksanaan Sang Hyang Ringgit atau Sang Hyang Tiga Wisesa.Foto: dok. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Seni rupa daerah seringkali digunakan untuk upacara adat, agama, atau kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain, setiap seni rupa daerah mengandung simbol-simbol yang bermakna.

3. Corak dan Motif yang Dipengaruhi Geografi Daerah

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) menyatakan bahwa target ekspor furnitur diharapkan mampu mencapai atau menembus 5 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun ke depan. Seorang pekerja tampak menyelesaikan kursi ukiran yang akan diekspor ke beberapa negara tetangga di sentra kerajinan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (21/10/2013).Foto: Rachman Haryanto

Corak dan motifnya dipengaruhi oleh kondisi fisik atau geografi suatu daerah, juga oleh corak seni tradisional masyarakat setempat.

Fungsi Karya Seni Rupa Daerah

Ada sejumlah seni fungsi yang diberikan karya seni rupa daerah. Fungsi-fungsi ini akhirnya membagi seni rupa daerah menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Seni Rupa Murni (Fine Art)

Seni rupa murni adalah karya seni yang hanya dinikmati dan dinilai keindahannya sehingga bertujuan atau berfungsi untuk memenuhi kebutuhan batin. Seni rupa murni banyak ditemukan di cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.

2. Seni Rupa (Applied Art)

Seni rupa merupakan seni yang memiliki nilai kegunaan sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni applied art berfungsi dalam memenuhi kebutuhan praktis atau sehari-hari secara materi.

Wujud Seni Rupa Daerah

Berikut ini wujud seni rupa daerah yang ada:

a. Seni Rupa Dua Dimensi

Wujud seni rupa daerah yang pertama adalah seni rupa dua dimensi. Seni rupa dua dimensi adalah karya seni yang memiliki dua ukuran dan tidak memiliki ruang atau unsur ketebalan, yaitu panjang dan lebar saja. Contoh dari seni rupa dua dimensi ada karya seni tekstil dan lukis.

b. Seni Rupa Tiga Dimensi

Wujud selanjutnya adalah seni rupa tiga dimensi. Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh dari seni rupa tiga dimensi ada seni anyaman, seni keramik, dan seni patung.

Bentuk Seni Rupa Daerah

Bila sebelumnya membahas wujud seni rupa daerah yang dibagi menjadi dua dimensi dan tiga dimensi, kini akan dibahas contoh-contoh atau bentuk dari seni rupa. Berikut ini bentuknya:

a. Seni Lukis Daerah

Seni lukis adalah seni yang menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan, binatang, manusia, atau benda di alam untuk menimbulkan atau menunjukkan rasa keindahan dari objek yang digambar. Seni lukis daerah biasanya mengandung nilai budaya yang berkembang di suatu daerah, contohnya:

- Seni Lukis Kamasan dari Bali

Kamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan biasanya bertema kisah pewayangan, kehidupan bangsawan, dan dongeng binatang.

- Seni Lukis Kaca Cirebon

Contoh selanjutnya ada seni lukis kaca. Seni lukis ini dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang ditempel ke kaca, lalu bagian sebaliknya menggunakan kuas. Tema yang diangkat dalam lukis kaca adalah wayang dan batik.

b. Seni Patung Daerah

Bentuk seni rupa daerah selanjutnya adalah seni patung daerah. Seni patung adalah seni membentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat.

Salah satu contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh Suku Asmat dan tinggal di Pulau Papua. Masyarakat suku Asmat biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung yang menjadi bentuk hubungan mereka dengan nenek moyang. Peralatan yang digunakan antara lain kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan.

c. Seni Kriya

Terakhir, ada seni kriya. Seni kriya adalah seni kerajinan dalam membuat benda-benda berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari.

Telah disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah beserta wujud, bentuk, dan fungsinya. Semoga artikel ini membuat detikers semakin mengenal karya seni rupa daerah, ya!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads