6 Kontroversi Lord Rangga, Negara Daftar Ulang-Dekat dengan Bill Gates

Nasional

6 Kontroversi Lord Rangga, Negara Daftar Ulang-Dekat dengan Bill Gates

tim detikJateng - detikBali
Rabu, 07 Des 2022 14:40 WIB
Siapa Lord Rangga? Lord Rangga dikenal sebagai petinggi Sunda Empire tersebut meninggal dunia pada Rabu (7/12/2022) pagi karena sakit. Ini sosoknya.
Petinggi Sunda Empire Lord Rangga. Foto: Instagram Lord Rangga
Bali -

Lord Rangga petinggi Sunda Empire meninggal dunia di usia 55 tahun, Rabu (7/12/2022). Namanya pertama kali dikenal publik usai heboh kekaisaran Sunda Empire. Semasa hidup, pria bernama Raden Rangga Sasana itu mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Apa saja itu?

1. Tokoh Dunia Berkaitan dengan Sunda Empire

Dilansir dari detikJateng, Lord Rangga mengklaim bahwa sejumlah tokoh dunia berkaitan dengan Sunda Empire. Seperti Jack Ma, Bill Gates, Ratu Elizabeth II, hingga istri Presiden AS Donald Trump, hingga Melania Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lord Rangga, Jack Ma dan Bill Gates merupakan pembina Sunda Empire. Dua tokoh tersebut menurutnya banyak memberikan arahan untuk Sunda Empire terkait banyak hal, di antaranya soal keuangan.

"Otomatis, dia (Jack Ma) gabung sama kami sama Bill Gates. Kami anggap jadi pembina dalam pembuatan empire sistem," ujar Lord Rangga, Selasa (21/1/2022) malam.

ADVERTISEMENT

2. Klaim Dekat dengan Jack Ma dan Bill Gates

Lord Rangga juga mengaku dekat dengan Jack Ma dan Bill Gates. Menurutnya, sebagai pembina Sunda Empire, Jack Ma dan Bill Gates memberikan arahan keuangan. Dan dirinyalah yang berkomunikasi intens dengan Jack Ma dan Bill Gates selama ini.

"Kaitannya dengan tata cara, e-commerce, berhubungan dengan bank, uang, pelaksanaan, perbankan, semua bidang ada dalam sistem itu," lanjutnya.

3. Pertemuan Tokoh Dunia di Indonesia

Lord Rangga pun pernah mengaku sedang mempersiapkan pertemuan para pemimpin perempuan dan ibu negara sedunia. "Seluruh kepala negara perempuan dan ibu negara, istrinya (Presiden) Amerika datang ke sini, istrinya Uni Soviet, misalnya Ratu Inggris juga datang," ujar Raden Rangga.

Menurut pengakuannya, konferensi seluruh ibu negara dunia itu diselenggarakan di Bandung, 15 Juni 2020. Konferensi ini digelar untuk menyejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia.

"Ibu Iriana, sudah pasti (hadir). Beliau kan tuan rumah. Kita beri kehormatan untuk memimpin dan menyambut," lanjutnya.

4. Pimpinan Tertinggi Sunda Empire

Ia juga pernah berbicara mengenai pimpinan tertinggi Sunda Empire. "(Pimpinan tertinggi Sunda Empire) Ibunda Ratu Kaisar Agung Sunda Empire, beliau Ibunda Ratu Agung Ratna Ningrum Sri Siliwangi," tuturnya.

Pimpinan tertinggi Sunda Empire disebut Kaisar, dan posisi di bawahnya adalah Perdana Menteri Dunia atau Grand Prime Minister. "Perdana Menteri Dunia artinya seluruh tatanan bumi, apakah presiden, raja, diatur dalam Grand Prime Minister. Itu suaminya Ibunda Ratu Agung, Nasri Banks," lanjutnya.

5. Negara di Dunia Harus Daftar Ulang

Pernyataan kontroversial lainnya menyangkut daftar ulang negara-negara di dunia. Jika tidak melakukan daftar ulang pada Agustus 2020, kata Lord Rangga, maka negara itu akan hilang.

Saat ditanya apa arti negara hilang, ia menjelaskan, tidak ada lagi pengakuan terhadap negara itu dari dunia internasional. "(Kalau tidak daftar ulang) negaranya hilang. Tidak diakui internasional," katanya.

6. Ditangkap Polisi dan Jadi Tersangka

Lord Rangga ditangkap di Bekasi, 28 Januari 2020. Ia ditetapkan tersangka berdasarkan serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Polisi menetapkan dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.

Sebelumnya, polisi menetapkan dedengkot Sunda Empire Nasri Banks dan ibunda ratu agung atau kaisar Rd Ratna Ningrum sebagai tersangka. Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar memeriksa Nasri dan Ratna Ningrum di Mapolda Jabar.




(irb/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads