Hasil pengujian sampel otak anjing yang menggigit empat warga di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bai, Sabtu (3/12/2022), positif rabies. Pengujian dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana di Laboratorium BB-VET Denpasar.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet), Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Rabu (6/12/2022) menjelaskan, hasil lab tersebut diterima Selasa (6/12/2022).
"Kemarin malam kami terima hasilnya, dan menunjukkan bahwa anjing yang sempat menggigit empat warga di Kelurahan Gilimanuk positif rabies. Sehingga hari ini kami lakukan vaksinasi emergency di empat lingkungan Kelurahan Gilimanuk," papar Widarsa.
Dari hasil tersebut, ia menegaskan kepada seluruh warga agar selalu waspada terkait keberadaan anjing liar yang mencurigakan. Ia juga meminta warga segera melaporkan kepada dinas terkait untuk mengantisipasi gigitan baru di wilayah Kabupaten Jembrana.
"Sementara bulan Desember ini, kami baru mengirim satu sampel otak anjing yang menggigit warga, dan hasilnya positif. Jadi untuk seluruh warga mohon waspada, dan jaga anak-anak kita saat bermain di luar rumah, karena anak-anak sangat rentan tergigit hewan penular rabies (HPR)," tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya sebanyak empat warga Kelurahan Gilimanuk menjadi korban gigitan anjing suspek rabies. Seluruh korban masih anak-anak dan berusia di bawah 10 tahun. Seluruh korban sempat mengalami demam, namun sudah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
"Korban seluruhnya anak-anak usia di bawah 10 tahun. Mereka awalnya bermain di rumah pemilik anjing, tiba-tiba diserang anjing tersebut, namun dalam waktu yang berbeda, sehingga mendapat luka gigitan dan cakaran," ungkap Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma dikonfirmasi, Minggu (4/12/2022).
Simak Video "Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing"
(irb/hsa)