Tim vaksinator rabies Jembrana akan melakukan vaksinasi emergency di wilayah Kelurahan Gilimanuk. Ini menyusul adanya kasus gigitan anjing suspek rabies dengan korban anak di bawah umur 10 tahun.
"Total estimasi populasi anjing di Kelurahan Gilimanuk 718 ekor. Meski hasil lab sampel otak HPR belum keluar, kami tetap akan melakukan antisipasi dengan melakukan vaksinasi emergency pada Rabu 07 Desember besok," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet), Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa dikonfirmasi, Selasa (06/12/2022).
Widarsa juga mengatakan, hasil sampel otak anjing suspek hewan penyebar rabies (HPR) masih belum keluar, namun untuk langkah pencegahan, pihaknya tetap melakukan vaksinasi emergency.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski belum keluar tetap kita vaksin, lantaran dari informasi Lurah Gilimanuk korban gigitan mengalami demam setelah 3 jam usai gigitan," ujarnya.
Selain melakukan vaksinasi, dirinya juga mengatakan akan melakukan sosialisasi terhadap warga Gilimanuk untuk menjaga hewan peliharaan khusunya anjing, ketika menemukan adanya gejala rabies agar segera melaporkannya.
"Ini khusus orang tua akan kami tekankan, karena korban ini anak-anak," paparnya.
Pihaknya juga menjelaskan, untuk tim vaksinator akan dibagi menjadi empat wilayah di Gilimanuk. Diantaranya Lingkungan Jineng Agung, Lingkungan Asri, Lingkungan Arum dan Lingkungan Asih.
"Nanti tim akan kita bagi ke masing-masing lingkungan yang lokasinya berdekatan dengan kasus gigitan kemarin. Kita siapkan 5 tim untuk turun," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana menjelaskan, stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Jembrana untuk sementara masih aman. Untuk VAR di Jembrana tersedia di semua rabies center yang ada.
"Saat ini stok yang tersedia 3.733 vial," jelasnya.
Untuk di Jembrana ada 11 rabies center. Rinciannya ada di 10 Puskesmas dan satu Rumah Sakit di Jembrana. Jumlah stok VAR tersebut sudah disebar sesuai kebutuhan faskes masing-masing.
"Masih aman untuk saat ini, seluruh kebutuhan VAR juga sudah disebar di seluruh rabies center se-Jembrana," imbuhnya.
Untuk diketahui, sebelumnya di Kelurahan Gilimanuk terjadi kasus gigitan anjing suspek rabies dengan korban anak-anak di bawah umur 10 tahun. Setelah menggigit korban, anjing tersebut diketahui mati mendadak, namun seluruh korban sudah dilarikan di faskes terdekat untuk mendapatkan VAR I.
(hsa/dpra)