Bali -
Terdapat sebanyak 21 gunung berapi aktif di Bali dan Nusa Tenggara, satu gunung api di NTT berstatus Siaga. Gunung apa saja dan berada di kota/kabupaten? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Bali terkenal dengan Gunung Agung dan Gunung Batur yang biasa menjadi tujuan pendakian para pecinta olahraga ekstrem tersebut. Kedua gunung tersebut merupakan gunung berapi aktif di Bali.
Sementara itu, Nusa Tenggara Barat memiliki tiga gunung berapi aktif, yaitu Gunung Rinjani, Gunung Sangeangapi, dan Gunung Tambora. Beralih ke Nusa Tenggara Timur, ada sebanyak 16 gunung berapi aktif, di antaranya Gunung Ile Werung, Gunung Kelimutu, hingga Gunung Inerie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini seputar 21 gunung berapi aktif di Bali dan Nusa Tenggara, seperti dilansir dari website magma.esdm.go.id, Senin (5/12/2022).
Gunung Berapi Aktif di Bali
1. Gunung Agung
Gunung Agung terletak di Kabupaten Karangasem. Gunung berapi dengan ketinggian 3.142 mdpl ini, letak geografisnya di Latitude -8.342°LU, Longitude 115.508°BT.
Saat ini status Gunung Agung Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III, asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan Magma Indonesia, yaitu membatasi aktivitas di area kawah puncak Gunung Agung. Waspada bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama saat musim hujan di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
2. Gunung Batur
Gunung api di Bali selanjutnya ada Gunung Batur. Gunung setinggi 1.717 mdpl ini terletak di Kabupaten Bangli, dengan posisi geografis di Latitude -8.242°LU, Longitude 115.375°BT.
Gunung Batur saat ini dalam status Level 1 atau Normal. Rekomendasi yang dikeluarkan, yaitu masyarakat dan wisatawan diimbau membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Juga jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Gunung Berapi Aktif di Nusa Tenggara Barat
1. Gunung Rinjani
Gunung tertinggi di Nusa Tenggara Barat ini terletak di Kabupaten Lombok Timur. Posisi geografis di Latitude -8.42°LU, Longitude 116.47°BT dan memiliki ketinggian 3.726 mdpl.
Gunung Rinjani dalam status Level II atau Waspada. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, yaitu tidak beraktivitas atau berkemah di dalam area tubuh Gunung Barujari, termasuk di area lava baru dan seluruh area dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Barujari.
Aktivitas pendakian masih diperbolehkan, kecuali seluruh bagian tubuh Gunung Barujari, karena material lava letusan masih bertemperatur tinggi dan tidak stabil sehingga rawan terjadi longsoran batu. Selalu siapkan masker penutup hidung dan mulut, serta pelindung mata saat beraktivitas di luar radius 1,5 km dari Gunung Barujari.
2. Gunung Tambora
Gunung berapi tertinggi kedua di NTB ini terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Gunung yang memiliki ketinggian 2.850 mdpl ini posisi geografisnya di Latitude -8.25°LU, Longitude 118°BT.
Gunung Tambora dalam status Level I atau Normal. Gunung api tertutup Kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak mendekati Kubah Lava Doro Afi Toi maupun Doro Afi Bou dan tidak mendekati lubang tembusan gas di dasar kaldera Tambora, serta membatasi aktivitas (tidak berlama-lama berada) di sekitar pusat aktivitas.
3. Gunung Sangeang
Gunung berapi yang terletak di Kabupaten Bima ini memiliki ketinggian 1.949 mdpl. Posisi geografis di Latitude -8.2°LU, Longitude 119.07°BT.
Gunung Sangeang sedang dalam Level II atau Waspada. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I dan asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1.5 km dari kawah Gunung Sangeang. Waspada bahaya aliran piroklastik serta tidak diperbolehkan mendekati dan beraktivitas di daerah antara Lembah Sori Wala dan Sori Mantau hingga mencapai pantai, serta Lembah Sori Boro dan Sori Oi.
Juga tidak diperbolehkan mendekati dan beraktivitas di semua lembah sungai yang berhulu dari pusat aktivitas atau puncak Gunung Sangeangapi untuk menghindari potensi ancaman bahaya aliran lahar yang mungkin terjadi saat hujan.
Simak halaman selanjutnya gunung berapi di NTT...
Gunung Berapi Aktif di Nusa Tenggara Timur
1. Ili Lewotolok
Gunung api setinggi 1.423 mdpl ini terletak di Kabupaten Lembata. Posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT.
Gunung Ili Lewotolok berstatus Level III atau Siaga. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Ili Lewotolok tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km sektor timur dan timur laut. Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau Kawah Gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok disarankan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk melindungi mata dan kulit dari bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA). Masyarakat di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
2. Gunung Ile Werung
Gunung berapi ini terletak di Kabupaten Lembata. Posisi geografis di Latitude -8.53°LU, Longitude 123.57°BT dan memiliki ketinggian 1.018 mdpl.
Gunung Ile Werung berstatus level II atau Waspada. Gunung api terlihat jelas dan asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat menghindari aktivitas di sekitar pantai di lokasi bualan. Hindari berlayar atau melaut di sekitar area tersebut untuk mengantisipasi potensi perubahan atau kenaikan muka air laut.
3. Gunung Anak Ranakah
Gunung Anak Ranakah terletak di Kabupaten Manggarai. Posisi geografis di Latitude -8.62°LU, Longitude 120.52°BT dan memiliki ketinggian 2.350 mdpl.
Status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas di dalam area kawah aktif, serta tidak mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi gas beracun. Batasi aktivitas (tidak berlama-lama) di sekitar area kawah.
4. Gunung Batutara
Gunung Batutara terletak di Kabupaten Lembata. Gunung yang memiliki ketinggian 748 mdpl ini berada di posisi geografis Latitude -7.792°LU, Longitude 123.579°BT.
Status Gunung Batutara dalam Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 400-500 meter dari puncak.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak mengunjungi atau memasuki Pulau Batutara.
5. Gunung Ebulobo
Gunung yang memiliki ketinggian 2.124 mdpl ini terletak di Kabupaten Nagekeo. Posisi geografis di Latitude -8.82°LU, Longitude 121.18°BT.
Gunung Ebulobo dalam status Level I atau Normal. Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II, dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diimbau membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif di utara puncak. Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
6. Gunung Egon
Gunung ini terletak di Kabupaten Sikka. Posisi geografis di Latitude -8.676°LU, Longitude 122.455°BT dan memiliki ketinggian 1.661 mdpl.
Dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan dapat beraktivitas normal, namun disarankan membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar area kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
7. Gunung Ine Boleng
Gunung api setinggi 1.659 mdpl ini terletak di Kabupaten Flores Timur. Posisi geografis di Latitude -8.342°LU, Longitude 123.258°BT.
Gunung Ine Boleng dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan jangan beraktivitas atau berlama-lama di area kawah. Serta dilarang mendekati lubang tembusan gas untuk menghindari gas beracun.
8. Gunung Inielika
Gunung berapi ini terletak di Kabupaten Ngada. Posisi geografis di Latitude -8.73°LU, Longitude 120.98°BT dan memiliki ketinggian 1.559 mdpl.
Gunung Inielika dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas di dalam area kawah aktif, tidak mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah. Juga membatasi aktivitas (tidak berlama-lama berada) di sekitar area kawah aktif.
Simak halaman selanjutnya...
9. Gunung Inierie
Gunung api di Kabupaten Ngada ini posisi geografis di Latitude -8.875°LU, Longitude 120.95°BT. Gunung Inierie memiliki ketinggian 2.245 mdpl.
Saat ini gunung dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan pengunjung membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Serta tidak mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
10. Gunung Iya
Gunung Iya terletak di Kabupaten Ende. Posisi geografis di Latitude -8.897°LU, Longitude 121.645°BT dan memiliki ketinggian 637 mdpl.
Gunung berstatus Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I, sementara asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
11. Gunung Kelimutu
Gunung dengan ketinggian 1.639 mdpl ini terletak di Kabupaten Ende. Posisi geografis di Latitude -8.77°LU, Longitude 121.82°BT.
Gunung Kelimutu dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas, sementara asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan membatasi aktivitas di sekitar area kawah dengan tidak melewati pagar pembatas. Jangan mendekati kawah danau dan tidak bermalam di dalam area kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
12. Gunung Lereboleng
Gunung ini terletak di Kabupaten Flores Timur. Posisi geografis di Latitude -8.365°LU, Longitude 122.833°BT dan memiliki ketinggian 1.095 mdpl.
Gunung Lereboleng berstatus Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dilarang beraktivitas atau berlama-lama di dalam area kawah. Jangan mendekati lubang tembusan gas untuk menghindari bahaya gas beracun.
13. Lewetobi Laki-laki
Gunung Lewetobi Laki-laki terletak di Kabupaten Flores Timur. Posisi geografis di Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1.584 mdpl.
Gunung berapi ini dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III, dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diminta membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
14. Gunung Lewotobi Perempuan
Gunung yang satu ini terletak di Kabupaten Flores Timur. Posisi geografis di Latitude -8.5539°LU, Longitude 122.7805°BT dan memiliki ketinggian 1.703 mdpl.
Gunung Lewotobi Perempuan dalam Level I atau Normal. Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III, dan asap kawah tidak teramati.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diminta membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif. Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
15. Gunung Rokatenda
Gunung api setinggi 875 mdpl ini terletak di Kabupaten Sikka. Posisi geografis di Latitude -8.32°LU, Longitude 121.708°BT.
Gunung Rokatenda berstatus Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas di sekitar kawah Gunung Rokatenda untuk menghindari ancaman gas beracun. Serta jangan beraktivitas di sekitar lembah atau sungai yang berhulu di Gunung Rokatenda untuk menghindari banjir lahar akibat hujan.
16. Gunung Sirung
Gunung Sirung terletak di Kabupaten Alor. Gunung setinggi 862 mdpl ini berada dalam posisi geografis di Latitude -8.508°LU, Longitude 124.13°BT.
Gunung saat ini dalam status Level I atau Normal. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I, sementara asap kawah nihil.
Rekomendasi yang dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan membatasi aktivitas dan tidak berlama-lama berada di sekitar kawah. Jangan mendekati danau kawah yang bersifat asam, tidak bermalam di area kawah aktif, dan tidak mendekati lubang tembusan gas untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Demikian informasi seputar gunung berapi aktif di Bali dan Nusa Tenggara. Informasi status gunung berapi dapat berubah sewaktu-waktu apabila mengalami peningkatan aktivitas.