Seorang pria berinisial IMAA (28) yang berasal dari Banjar Dinas Papung, Desa Bungaya, Kecamatan bebandem, Kabupaten Karangasem ditemukan tewas di selokan yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya. IMAA diduga tewas karena saat hendak buang air besar (BAB), penyakit epilepsi yang dideritanya kumat dan terjatuh ke selokan pada Jumat (2/12/2022).
"Saat ditemukan pertama kali oleh ibunya, IMAA dalam keadaan tertelungkup dengan posisi kepala terendam air. Sehingga kemungkinan itu yang membuat IMAA meninggal dunia karena kehabisan nafas," kata Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya, Jumat (2/12/2022).
AKP Wirya mengatakan, awalnya IMAA pamit dengan ibunya untuk BAB di selokan yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya. Tapi karena lama tidak juga datang ibunya yang bernama Ni Ketut B akhirnya menyusul ke selokan untuk mengecek kondisi anaknya karena takut penyakit epilepsinya kumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tiba di lokasi yang biasanya digunakan oleh anaknya BAB, Ni Ketut B kemudian menoleh ke bawah selokan dan melihat anaknya sudah dalam keadaan tertelungkup dengan posisi kepala terendam air. Melihat kejadian tersebut ia kemudian berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.
Mendengar teriakan dari Ni Ketut B, beberapa warga kemudian datang dan berusaha mengangkat jasad IMAA untuk dibawa ke tempat yang lebih datar. Saat itu korban dalam keadaan lemas tapi sudah tidak bernafas.
Selanjutnya salah seorang warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bebandem. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Bebandem terhadap mendiang IMAA, tidak ada hal-hal yang mencurigakan tapi di beberapa bagian tubuh mendiang terdapat luka lecet di bagian pelipis, hidung, bibir dan lutut yang diduga karena terjatuh.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga mendiang dan juga masyarakat, IMAA sudah cukup lama menderita epilepsi dan saat ini sedang rutin mengkonsumsi obat. Diduga saat hendak BAB penyakitnya tersebut kambuh yang membuat mendiang terjatuh tertelungkup dengan posisi kepala terendam air sehingga membuat IMAA meninggal dunia karena kehabisan nafas.
"Keluarga mendiang mengaku sudah ikhlas dengan kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," kata AKP Wirya.
(nor/dpra)