Menurutnya, di tahun 2023, pariwisata berkelanjutan akan menjadi keniscayaan. Dimana para wisatawan terutama milenial dan gen Z akan memilih destinasi-destinasi wisata yang berkelanjutan.
"Ada survei yang baru kami terima, ternyata mayoritas milenial dan gen Z, 63 persennya memilih destinasi yang berkelanjutan, dan yang menarik 63 persen bersedia membayar lebih untuk menjaga kelestarian lingkungan dan berkomitmen untuk green sustainable tourism," katanya di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, pasca perhelatan KTT G20, pihaknya menugaskan salah satu perusahaan startup Indonesia, Jejak.in untuk menghitung jumlah karbon yang terimisi dari KTT G20 yang mana dalam acara tersebut didatangi oleh puluhan ribu orang.
"Proses ini akan kami umumkan di awal bulan Februari di Asean Travel Forum. Jadi, ini adalah standar baru yang kami sebut sebagai gold standard dari penyelenggaraan event kelas dunia dimana sustainable tourism ini mengharuskan bahwa kita memiliki konsep green MICE atau green meeting," sebutnya, Rabu (16/11/2022) di Nusa Dua, Bali.
Selain itu, untuk memperluas konsep pariwisata berkelanjutan, pihaknya juga akan menyelenggarakan Indonesia Internasional Eco Submit di Bali pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
Kemudian, kata Sandiaga, pihaknya juga akan meningkatkan hadirnya desa wisata di Indonesia melalui pemilihan 75 pemenang anugerah desa wisata di tahun 2023. Sehingga dari hal tersebut akan berdampak pada percepatan terwujudnya 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.
(nor/dpra)