Suhu di wilayah Bali selatan terasa lebih panas sejak beberapa hari terakhir atau menjelang helatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Padahal, saat ini Bali masih memasuki musim penghujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi, kawasan Nusa Dua dan sekitarnya yang menjadi venue KTT G20 cerah berawan dalam beberapa hari ke depan.
"Prakiraan itu terlihat dari hasil pemodelan kami di BMKG, yang ditunjukkan adanya potensi hujan di daerah mana misalnya. Ada juga beberapa indikator lain," kata prakirawan cuaca BMKG Denpasar, Wayan Wirata, Sabtu (12/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil pemodelan cuaca yang dilakukan BMKG, terlihat tanda-tanda cuaca cerah dan berawan di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Meski begitu, BMKG menyebut tetap akan ada potensi hujan ringan pada dini hari.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan pula akan terjadi pergeseran cuaca yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya kemampuan untuk menangkap gejala lokal yang terjadi.
"Misalnya hujan lokal itu kami sulit prediksi. Itu sifatnya lokal di area tertentu. Jadi kemungkinan saja cuaca berubah," tegasnya.
Wirata menambahkan, pada September hingga November Bali masih memasuki musim penghujan. Meski begitu, selama periode tersebut, ada satu momen di mana bumi akan mendapat paparan panas lebih banyak dari biasanya. Ini lantaran musim penghujan saat ini belum memasuki puncaknya.
Di sisi lain, ada fenomena gerak semu matahari yang berada di belahan bumi selatan. Itulah yang menyebabkan wilayah selatan seperti Jawa, Bali, NTB hingga NTT mendapat paparan sinar matahari lebih maksimal.
"Walau musim penghujan ini, hujan tidak terus menerus terjadi. Ada kalanya panas karena matahari agak condong di bagian selatan saat ini. Begitu pula Badung selatan khususnya Nusa Dua," pungkasnya.
(iws/dpra)