- Jenis-jenis Kerajinan Hias 1. Kerajinan Hias untuk Memenuhi Kebutuhan 2. Kerajinan Hias Modifikasi 3. Kerajinan Hias Kelengkapan Adat
- Motif Kerajinan Hias 1. Motif Geometris 2. Motif Tumbuhan 3. Motif Hewan 4. Motif Figuratif 5. Motif Benda Alam 6. Motif Khayalan
- Pola Ragam Hias 1. Pola Lajur Tepi 2. Pola Pojok 3. Pola Memusat 4. Pola Memancar 5. Pola Beraturan 6. Pola Tidak Beraturan
Ragam atau motif hias adalah gambar bentuk-bentuk yang dapat menghasilkan pola yang indah dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Motif kerajinan hias bisa dihasilkan dengan beberapa proses, seperti menggambar, mengecat, mencetak atau memahat.
Tujuan dari motif hias adalah untuk meningkatkan nilai jual dan mutu pada suatu kerajinan. Motif kerajinan hias dapat kita jumpai pada kain batik. Sebelumnya, kain tersebut hanyalah selembar kain polos biasa yang tak ada harganya. Namun, setelah dicanting dengan corak yang cantik, nilai jual kain batik jadi lebih mahal.
Ingin mengetahui lebih dalam tentang kerajinan hias? detikcom sudah merangkum penjelasan tentang jenis dan motif kerajinan hias. Baca artikel ini sampai habis, ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Kerajinan Hias
Dikutip dari buku berjudul Prakarya yang ditulis oleh Dewi Sri Handayani Nuswantari, dkk, jenis-jenis kerajinan hias dapat dibagi berdasarkan fungsi dan tujuannya.
1. Kerajinan Hias untuk Memenuhi Kebutuhan
![]() |
Jenis dari kerajinan hias ini antara lain:
- Hiasan dinding, untuk memperindah dinding ruang seperti lukisan, tapestri atau kerajinan logam.
- Hiasan gantung, elemen dekorasi untuk mempercantik langit-langit rumah, seperti hiasan pintu, lampu gantung, umbul-umbul, atau penjor.
2. Kerajinan Hias Modifikasi
![]() |
Kerajinan ini dapat dibuat dengan memodifikasi teknik dan bahan. Biasanya, para perajin memperbaharui produk kerajinan mereka yang sudah lama. Salah satu caranya dengan menambahkan hiasan atau merombak sebagian dari produk. Cara ini juga ampuh untuk meningkatkan nilai jual kerajinan tersebut.
3. Kerajinan Hias Kelengkapan Adat
Jenis kerajinan hias untuk keperluan adat biasanya digunakan pada pakaian atau rumah adat, juga pada acara-acara tertentu. Contohnya seperti, kain tapis yang digunakan untuk pernikahan masyarakat Lampung.
Motif Kerajinan Hias
Motif kerajinan hias dapat kita temukan dalam kesenian khas Indonesia, seperti pada pakaian adat, rumah adat, atau benda-benda yang memiliki motif bermakna. Dikutip dari buku 'Ragam Hias Kreasi' yang ditulis oleh Edin Suhaedin Purnama Giri, motif-motif kerajinan hias antara lain:
1. Motif Geometris
![]() |
Dalam membuat ragam hias, teknik geometris adalah yang paling mudah dibuat. Dikatakan geometris karena sangat berkaitan dengan pengukuran. Ragam hias motif geometris dapat dibedakan menjadi tujuh, yaitu:
- Meander, motif berbentuk huruf "T" yang disusun tegak lurus dan bolak balik.
- Swastika, motif gambar garis-garis lurus yang dinamakan banji. Anda bisa menemukan motif swastika pada Masjid Ampang Gadang di Sumatera Barat.
- Kait/Kunci, bentuknya mirip meander dan bentuk motif satu sama lain seperti saling mengunci/terkait.
- Tumpal, motif berbentuk deretan segitiga sama kaki yang sering digunakan untuk hiasan tepi. Motif ini sering ditemui pada kain batik atau sarung.
- Pilin (Spiral), motif yang terdiri dari garis lurus dan lengkung. Pembuatan motif ini biasanya menggunakan teknik pahat.
- Pilin berganda, pengembangan dari motif pilin yang menyerupai huruf "S".
- Guirlande, motif yang didominasi oleh garis lengkung dan lurus. Motif ini dapat dilihat pada candi-candi hindu.
2. Motif Tumbuhan
Motif tumbuhan terinspirasi dari Indonesia yang kaya akan alamnya. Motif tumbuhan bisa berupa buah atau bunga-bunga liar. Biasanya, motif ini dikombinasikan dengan bentuk lain sesuai keinginan sang seniman. Ragam motif hias tumbuhan antara lain:
- Non-Stilasi atau mengikuti bentuk asli tumbuhan.
- Dikombinasikan dengan daun.
- Dikombinasikan dengan motif hewan.
- Motif tumbuhan menjalar.
- Motif dedaunan.
- Motif kembang (floral).
- Motif Ranting.
3. Motif Hewan
Sama seperti motif hias tumbuhan, motif hias hewan juga terinspirasi dari hewan-hewan endemik di Indonesia, salah satunya adalah burung cendrawasih dari Papua. Motif hias hewan biasanya dikombinasi dengan motif lain sesuai dengan keinginan seniman, tetapi tidak boleh menghilangkan ciri dari bentuk hewannya.
Motif hias hewan bisa dengan mudah kita temukan pada kain batik, seperti kupu-kupu, burung, gajah, ikan, capung, kadal dan masih banyak lainnya.
4. Motif Figuratif
Motif figuratif merupakan ragam hias dengan objek manusia. Biasanya, gambar manusia juga tidak dibuat mirip dengan aslinya, melainkan hasil kombinasi dan penggayaan bentuk. Contoh ragam hias manusia bisa dilihat pada properti tari atau wayang.
5. Motif Benda Alam
Gambar motif hias juga bisa terinspirasi dari benda-benda alam, seperti gunung, air, awan dan bebatuan. Sama seperti motif sebelumnya, motif benda alam dapat dikreasikan sesuai keinginan seniman. Contoh nyata dari motif hias ini adalah batik mega mendung khas Cirebon dengan motif awan.
6. Motif Khayalan
Motif hias khayalan adalah motif yang tidak berasal dari kehidupan nyata. Artinya, motif ini sepenuhnya bersumber dari pemikiran dan imajinasi sang seniman. Contoh motif kreasi adalah naga, burung garuda, putri duyung, raksasa dan makhluk gaib.
Pola Ragam Hias
Pola (pattern) adalah tata letak motif pada bidang atau ruang yang bertujuan agar penempatan motif tidak berserakan tanpa arah dan kesan. Pola ragam hias dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, di antaranya:
1. Pola Lajur Tepi
Pola lajur tepi adalah pola yang biasa digunakan untuk mengias tepian suatu benda. Biasanya, motifnya berbentuk uraian lurus atau berombak dan dapat dibuat arah vertikal, horizontal maupun diagonal.
2. Pola Pojok
Hampir sama seperti pola tepi, pola pojok adalah motif hias yang biasa digunakan pada bagian sudut benda atau ruangan. Tujuannya adalah untuk mempercantik sudut dari benda tersebut. Pola pojok juga sering dirangkai bersama pola lajur tepi.
3. Pola Memusat
Seperti namanya, pola memusat adalah pola yang motifnya mengarah kebagian pusat/tengah produk.
4. Pola Memancar
Pola memancar adalah kebalikan dari pola memusat. Dalam pola ini motif hiasnya memancar dari satu titik ke berbagai arah. Pola memancar juga bisa ditandai dengan bentuk panah atau meruncing di bagian ujung motif, yang menandakan bahwa motif tersebut mengarah dari dalam ke luar.
5. Pola Beraturan
Pola hias beraturan adalah pola yang motifnya sama atau berulang-ulang. Jadi, bentuk dan ukuran motifnya sama dengan yang sebelumnya. Mungkin membuat pola ini terdengar mudah, tetapi membutuhkan konsentrasi dan keterampilan agar dapat membuat bentuk yang konsisten.
6. Pola Tidak Beraturan
Tidak seperti pola beraturan, pola ragam hias tak beraturan memiliki motif bervariasi. Jenis motifnya pun bisa berbeda-beda dan disesuaikan dengan keinginan sang seniman.
Jika ingin membuat kerajinan hias, jangan lupa ditambahkan motif agar semakin menarik. Dari sekian banyak jenis dan pola motif, apa motif kerajinan hias yang ingin detikers buat?
(des/fds)