Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi delegasi KTT G20. Dari segi kesiapan, kata Plt. Direktur RS Bali Mandara Ketut Suarjaya telah 100 persen.
"Dari bulan Januari kami sudah melakukan persiapan sehingga persiapan hal-hal kecil yang perlu ditambah langsung kami tambahkan seperti ruang dekontaminasi sampai ruang rawat inap. Dari Januari kami terus berproses agar memenuhi standar," kata Suarjaya.
Dari kesiapan di RS, kata Suarjaya, pihaknya telah menyiagakan sebanyak 77 dokter spesialis, 32 dokter umum, 495 tenaga medis seperti perawat hingga bidan. Sementara, dari segi fasilitas, pihaknya menyiapkan 5 kamar VVIP, 11 tempat tidur VIP, 12 ICU, IGD, hingga ruang isolasi COVID-19 dan 6 ruang operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung terkait alur kedatangan pasien delegasi, kata Suarjaya, nantinya pasien tersebut dapat langsung menuju IGD tanpa perlu melewati proses pendaftaran dan diarahkan ke poliklinik seperti pasien umum lainnya.
"Kami sudah bangun demikian alurnya sehingga tidak akan tercampur dan crowded. Kami juga tetap memberikan pelayanan kepada semua masyarakat juga dan tidak hanya untuk peserta KTT G20 saja," ucapnya, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, pihaknya pun telah beberapa kali melakukan simulasi terkait hal tersebut sehingga ketika telah di hari pelaksanaan KTT G20 semuanya dapat berjalan lancar. Kemudian, RSBM juga turut menyiapkan mini ICU yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali serta di venue KTT G20 yang ada di kawasan Nusa Dua.
"Kami punya 2 tim medis yang disiagakan selama 7 hari dan 24 jam. Pertama di Bandara Ngurah Rai untuk atensi kepala negara KTT G20. Di sana ada dokter spesialis jantung, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, 2 perawat dan ambulans. Dan untuk di venue KTT G20 juga sama," ungkapnya.
Menurutnya, terkait persiapan baik di RS maupun mini ICU tersebut sebelumnya telah divisitasi oleh pihak Kementerian Kesehatan, Kesekretariatan Negara hingga delegasi negara. Ia menuturkan, berpatisipasinya RSBM dalam KTT G20 merupakan suatu tantangan sekaligus pengalaman baru sekaligus berharga bagi pihaknya.
"Kalau ini sudah berjalan baik tentunya akan memberikan kebanggan pada kami yang bisa berperan besar dalam KTT yang besar ini. Lalu, ini juga akan bisa memberikan dampak yang baik bagi pemulihan ekonomi dan tentu bagi kepercayaan diri kami karena RSBM ini adalah salah satu jejaring medical tourism," sebutnya.
Untuk diketahui, RSBM sendiri diresmikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada tanggal 14 Agustus 2017 lalu. Kemudian, RS ini resmi mulai beroperasi pada tanggal 28 Oktober 2017.
RS ini sendiri merupakan RS dengan tipe B dan dikenal sebagai RS dengan pelayanan kanker terpadunya.
(hsa/dpra)