Masyarakat Diminta Tak Naikkan Layangan Selama KTT G20

Road to G20

Masyarakat Diminta Tak Naikkan Layangan Selama KTT G20

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 08 Nov 2022 15:32 WIB
People fly their kites during the Kite Festival at Mertasari beach in Sanur on the Indonesian resort island of Bali on July 31, 2022. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP) (Photo by SONNY TUMBELAKA/AFP via Getty Images)
Festival Layang-layang di Sanur. Foto: AFP via Getty Images/SONNY TUMBELAKA
Denpasar -

Terhitung dari tanggal 7-18 November 2022, masyarakat Bali diminta tidak menaikkan layangan. Sekaligus menunda lomba layang-layang hingga tanggal tersebut karena berlangsung KTT G20.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana menjelaskan, hal tersebut sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor: 83 Tahun 2022 tanggal 25 Maret 2022 tentang Penataan/Perapian Pohon dan Bermain Layang-layang di Provinsi Bali.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, gangguan listrik akibat layangan di tahun 2021 ada 84 kali. Sementara sepanjang tahun 2022 tercatat 4 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gangguan di jaringan transmisi 150 kV yang disebabkan oleh layang-layang turun, namun untuk menghadapi KTT G20, gangguan ini harus nihil dan oleh karena itu dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk menyukseskannya," kata Udayana.

Udayana menjelaskan, kurang lebih 19 desa perlu mendapatkan pengawasan khusus terkait hal tersebut, di antaranya Padang SambianKelod, Padang Sambian, SanurKauh, SanurKaja, Pemogan, Pesanggaran, Kwanji, dan Bualu. Kemudian Sempidi, Lukluk, Werdhi Buana, Abianbase, Anggungan, Buwit, Kaba-kaba, Sudimara, Gumicik, Tangtuk, dan Serongga.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak hanya melakukan sosialisasi saja, namun pengecekan selama 24 jam jaringan Saluran Udara Teganggan Tinggi 150 kV tetap dilakukan untuk mencegah, serta cepat tanggap jika terdapat hal-hal yang dapat mengganggu jaringan listrik," sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa (8/11/2022).

Ia meminta masyarakat yang melihat layang-layang tersangkut di jaringan agar segera melapor ke petugas PLN melalui aplikasi PLN Mobile. Sementara itu, sosialisasi tak menaikkan layangan menggandeng Bendesa Agung Majelis Desa Adat, mendeklarasikan komitmen bersama mengajak masyarakat tidak menaikkan layangan selama penyelenggaraan KTT G20.

"Kami sangat mendukung, mengimbau, serta mengajak seluruh Bendesa Tabanan, Badung, Denpasar, dan Gianyar, wilayah yang terpetakan rawan layang-layang agar secara penuh kesadaran dapat berkontribusi mengamankan jaringan listrik demi kesuksesan presidensi KTT G20," ujar Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglisir Agung Putra Sukahet.




(irb/hsa)

Hide Ads