Sejumlah tokoh Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, mendatangi Polres Tabanan pada Senin (7/11/2022). Kedatangan mereka untuk mengadukan keresahan masyarakat terkait dugaan malpraktik yang dilakukan salah satu dokter praktik swasta di Pupuan.
Dugaan malpraktik ini muncul setelah seorang warga Desa Padangan, Ni Ketut Mariani (48) meninggal saat menjalani operasi bedah minor dengan diagnosa Lipoma pada salah satu tempat praktik dokter swasta di Pupuan.
"Tujuan kedatangan kami ini adalah sebenarnya mencari informasi yang lebih jelas terkait kematian warga kami," jelas Perbekel Padangan, Wayan Warditha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, persoalan ini memang sudah sempat dibawa sampai ke DPRD Tabanan dalam rapat kerja antara Dinas Kesehatan dan IDI setempat. Hanya saja, warga menyebut belum mendapat jawaban yang memuaskan.
"Proses di dewan dan camat itu baru jawaban sepihak. Belum menanyakan terhadap keluarga korban," imbuh Warditha.
Begitu juga dengan pertemuan di kantor Camat Pupuan yang akhirnya digelar sehari setelah rapat kerja di DPRD Tabanan. Menurutnya, hasil dari dua pertemuan itu belum memberikan jawaban memuaskan bagi warga Padangan. Sebab kematian warga tersebut terasa mencurigakan.
"Meninggal tiba-tiba padahal siangnya masih beraktivitas," jelasnya.
Menurut keterangan suami korban, istrinya meninggal saat menjalani operasi bedah minor pada bagian kepala. Suami korban menyebutkan istrinya hanya diminta untuk puasa setelah menjalani operasi.
Selain itu, yang dianggap sebagai pangkal kecurigaan adanya malpraktik adalah informed consent atau surat persetujuan dilakukannya tindakan operasi yang hanya dicap jempol.
"Tetapi setelah dikonfirmasi ke suami yang meninggal ini, istrinya bisa tanda tangan. Dan yang kedua, suami yang meninggal ini selaku keluarga terdekat tidak ada persetujuan operasi," ungkapnya.
Terlepas dari kepentingan keluarga mendiang yang meninggal apakah sudah atau belum membuat laporan, Warditha menyebutkan persoalan yang menjadi keresahan warga ini bisa memperoleh jawaban jelas.
Sementara itu, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra yang menerima langsung kehadiran para tokoh masyarakat Desa Padangan itu menyebutkan pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan awal.
"Dan mengumpulkan informasi serta data-data yang ada terkait adanya dugaan malpraktik tersebut. Karena upaya-upaya yang sudah dilakukan instansi terkait belum memuaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat," sebutnya.
(iws/dpra)