Teknologi pengenal wajah atau face recognition bakal digunakan untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Teknologi pengenal wajah tersebut memungkinkan kepolisian mengetahui seseorang yang dicurigai bisa memberikan ancaman.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengecek langsung kesiapan pengamanan menggunakan teknologi canggih yang bakal digunakan saat KTT G20 di Bali. Ia menjelaskan, pemantauan keamanan dilakukan secara terpusat melalui Command Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penggunaan face recognition memantau orang-orang yang kita curigai atau masuk dalam daftar catatan kita, untuk dipastikan itu berfungsi atau tidak. Dan tadi kita lihat semua dapat berjalan," kata Listyo Sigit di Command Center Polda Bali, Sabtu (5/11/2022).
Sigit menambahkan, adanya teknologi tersebut dapat membantu upaya pengamanan selama KTT G20 menjadi lebih maksimal. Ia juga memastikan langkah antisipasi jika rute yang dilewati delegasi KTT G20 mengalami masalah.
"Kami minta semuanya untuk ter-detect langsung," kata Sigit.
"Semua itu dapat dipantau melalui Command Center sebagai pusat komando," imbuhnya.
Listyo Sigit berharap teknologi pengamanan yang baru saja dicoba ini dapat berfungsi dengan baik. Dengan begitu, pengamanan KTT G20 juga makin terjamin.
Untuk diketahui, puncak pertemuan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022. Sejumlah kepala negara dan ribuan delegasi dikabarkan bakal hadir dalam pertemuan tersebut.
(iws/dpra)