Teman Bus mengalami penurunan penumpang sejak diputuskan tak lagi gratis alias berbayar pada 31 Oktober 2022. Hal tersebut disampaikan langsung sang sopir, Made Wardana (49). Ia mengakui, penumpang Teman Bus tak seramai saat masih gratis.
Namun begitu, Made Wardana menilai hal ini tak berlaku untuk semua bus meskipun masih satu trayek. "Untuk sekali jalan biasanya bisa delapan penumpang, tiga hari ini paling sekitar 4-5 penumpang," katanya kepada detikBali, Rabu (2/11/2022).
Sementara, penumpang Teman Bus Steven Juventino (16), mengaku masih kerasan menaiki Teman Bus. Apalagi, untuk pelajar tidak dipungut bayaran. Ia hanya dikenakan tarif jika menggunakan Teman Bus di luar waktu sekolah atau saat akhir pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari naik bus. Kalau perbedaan nggak ada sih, dari sebelum ada keputusan itu (berbayar), karena untuk mahasiswa atau pelajar masih gratis. Mungkin pas hari biasa saja gratis, terus nanti kalau jalan-jalan weekend gitu baru bayar. Untuk berangkat sama pulang sekolah sekarang masih gratis," lanjutnya.
Steven mengatakan, ia sudah rutin naik Teman Bus sejak setahun lalu. "Kelas 8 saat sudah mulai masuk (offline), sekarang sudah kelas sembilan," tambahnya.
Penumpang lain, Utami asal Surabaya, juga mengatakan tak membayar saat menaiki Teman Bus. Selain pelajar, lansia ternyata juga belum dikenakan tarif.
"Kalau lansia diumumkan sudah gratis. Itu saja aku dengar baru kemarin lusa," ungkapnya.
Utami menuturkan, memilih naik Teman Bus karena merasa lebih sederhana. Ia pun berharap Teman Bus tetap ada untuk menekan kemacetan.
"Saya jujur saja kalau orang tua tidak tahu trayek bus, yang penting sampai tujuan saja. Kebetulan baru empat kali ini," pungkasnya.
(irb/hsa)