Kejar Helatan G20, TPST Kesiman Kertalangu Beroperasi Minggu Ini

Road to G20

Kejar Helatan G20, TPST Kesiman Kertalangu Beroperasi Minggu Ini

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 02 Nov 2022 20:20 WIB
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif saat konferensi pers di Seminyak, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022).
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif saat konferensi pers di Seminyak, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali
Badung -

Proyek Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, direncanakan bakal mulai beroperasi pada minggu ini. TPST itu dioperasikan guna mengejar pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi The Groups of Twenty (KTT G20).

"Ini akan operasional minggu ini, akan mulai start karena mengejar G20," kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif saat konferensi pers di Seminyak, Badung, Rabu (2/11/2022).

Menurut Rofi, saat KTT G20 dua minggu ke depan, sampah tidak lagi dibawa ke TPA Suwung, tetapi dibawa ke TPST, salah satunya di Kesiman Kertalangu. Rofi mengungkapkan, pembangunan TPST memang menjadi salah satu fokus dari Kemenko Marves. Saat ini dibangun tiga TPST di Kota Denpasar untuk menangani sampah di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di Kota Denpasar, dua TPST telah lebih dulu dibangun di Kabupaten Badung. Kedua proyek itu, yakni TPST Mengwi dan TPST Jimbaran, yang diharapkan bisa menangani sampah di Gumi Keris.

"Ada tiga yang dibangun, di Kesiman Kertalangu satu, kemudian di Tahura, kemudian di Padangsambian Kaja ada satu. Jadi ada tiga yang dibangun di Denpasar, dan sudah dua yang sudah operasional di Badung. Nah ini salah satu upaya menangani sampah di darat," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya upaya penanganan sampah di darat ini, Rofi berharap kebocoran sampah sampai di lautan dapat berkurang atau semakin kecil. Menurutnya, pemerintah juga kan fokus pada perbaikan pengelolaan sampah di Indonesia yang sudah teridentifikasi.

Terkhusus untuk Bali, Rofi menyebut upaya yang dilakukan saat ini adalah sebagai transformasi Pulau Dewata menuju penanganan sampah terpadu. Hal ini berbeda dengan penanganan sampah yang dulu hanya memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.

"Jadi kalau dulu gambaran TPA Suwung permukaannya sudah sangat tinggi dan sudah tidak bisa menampung sampah lebih banyak. Sekarang sudah dibangun tiga TPST. Seperti ini contohnya di Kesiman Kertalangu. Nah, ini luasnya dua hektare, dan kapasitas bisa sampai 450 ton per hari kalau sudah operasional," ungkap Rofi.




(irb/hsa)

Hide Ads