Tegang! AS Akan Kirim 6 Pesawat Pengebom ke Australia

Tegang! AS Akan Kirim 6 Pesawat Pengebom ke Australia

Tim detikNews - detikBali
Senin, 31 Okt 2022 12:01 WIB
U.S. Air Force B-52 bomber flies during the annual recurring multinational, maritime-focused NATO exercise BALTOPS 2017 near Ventspils, Latvia June 6, 2017. REUTERS/Ints Kalnins
Foto: Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat. (REUTERS/Ints Kalnins)
Bali -

Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal kembali bersitegang dengan China. Ini setelah AS berencana mengerahkan enam pesawat pengebom B-52 ke sebuah pangkalan udara di wilayah Australia bagian utara. Pesawat tersebut memiliki kemampuan nuklir.

Seperti dilansir Reuters, Senin (31/10/2022), rencana pengerahan pesawat pengebom AS itu dilaporkan oleh media terkemuka Australian Broadcasting Corp (ABC) dalam programnya berjudul 'Four Corners' dengan mengutip dokumen-dokumen AS.

Disebutkan ABC dalam laporannya bahwa sejumlah fasilitas khusus pesawat pengebom akan dibangun di pangkalan udara Tindal yang terpencil di Australia bagian utara, atau sekitar 300 kilometer sebelah sebelah Darwin, ibu kota Australia Utara atau Northern Territory.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada tanggapan resmi dari Menteri Pertahanan Australia Richard Marles soal laporan itu.

Laporan ABC menyebut bahwa AS telah menyusun rencana detail untuk apa yang disebutnya sebagai 'fasilitas operasi skuadron' untuk digunakan selama musim kemarau di Northern Territory, sebuah pusat pemeliharaan dan area parkir untuk pesawat-pesawat pengebom B-52 itu.

ADVERTISEMENT

Angkatan Udara AS seperti dikutip dalam laporan ABC menyatakan bahwa kemampuan untuk mengerahkan pesawat pengebom jarak jauh ke Australia memberikan pesan kuat kepada musuh-musuh, soal kemampuan Washington DC untuk memproyeksikan kekuatan udara yang mematikan.

Northern Territory diketahui sering menjadi tuan rumah untuk kerja sama militer dengan AS. Ribuan personel Marinir AS ditugaskan secara bergiliran di wilayah tersebut, setiap tahunnya, untuk mengikuti pelatihan dan latihan gabungan. Program ini dimulai sejak era pemerintahan mantan Presiden Barack Obama.

Awal tahun ini, AS mengerahkan empat pesawat pengebom B-52 miliknya ke Pangkalan Udara Andersen di Guam.

Sementara tahun lalu, AS bersama Inggris dan Australia membuat kesepakatan keamanan yang akan memberikan Australia dengan teknologi untuk mengerahkan kapal selama bertenaga nuklir, yang memancing kemarahan China.

Peneliti senior pada Pusat Keamanan Amerika Baru yang berbasis di Washington DC, Becca Wasser, menuturkan kepada ABC bahwa dengan menempatkan pesawat pengebom B-52 di Australia yang bisa menjangkau dan berpotensi menyerang daratan utama China, akan menjadi peringatan untuk Beijing.




(hsa/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads