Suasana perayaan pesta Halloween di distrik Itaewon, Korea Selatan, menjadi mencekam pada Sabtu (29/10/2022) malam. Detik-detik pesta Halloween di Itaewon menjadi horor terungkap dalam berbagai video dan kesaksian sejumlah pengunjung. Dilansir dari detikHealth, korban tewas sudah mencapai 154 orang.
Malam itu, warga dengan kostum dan topeng khas Halloween memadati distrik Itaewon, Korea Selatan. Mereka berkerumun dan berdesak-desakan hingga akhirnya terinjak-injak. Orang-orang terjepit di dalam gang, sehingga petugas darurat tidak bisa mengeluarkan mereka dari kerumunan penuh sesak. Pihak berwenang mengatakan mayoritas korban adalah wanita muda berusia 20-an.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan pengunjung pesta yang tergeletak di tanah saat mereka menunggu bantuan medis. Bahkan, ada saksi mata yang menyebut kondisi malam itu bagai medan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat adegan dari film... Seperti hal-hal yang terjadi selama perang," kata saksi Park Jung-Hoon (21) kepada Reuters, dikutip dari detikNews.
"Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang dikendalikan. Itu benar-benar di luar kendali," lanjutnya.
Cerita soal kengerian tragedi Halloween di Itaewon juga diungkapkan oleh tiga orang tentara Amerika Serikat (AS). Mereka yang selamat dari tragedi tersebut, mengaku melihat orang berjatuhan di gang sempit dan curam di Itaewon.
Tentara AS tersebut berada di kerumunan tersebut, tetapi mereka bisa melarikan diri ke area samping.
"Tetapi tepat setelah berhasil melompat keluar dari kerumunan itu, mulai terjadi semua orang jatuh di atas satu sama lain seperti kartu domino," kata Jarmil Taylor (40), dikutip dari detikNews.
![]() |
Orang-orang di puncak gang disebut memaksa turun, meski jalanan sudah penuh, sehingga orang-orang mulai berjatuhan. "Ada orang-orang di atas orang, itu lapisan orang. Mereka tidak memiliki cukup orang di sana untuk membantu mereka sekaligus," kata Taylor.
"Orang-orang di tumpukan panik, membuat situasi semakin buruk. Ada suara di mana-mana yang membuatnya tidak mungkin, teriakan orang hanya menenggelamkan semua suara," tambahnya.
Mereka berusaha menarik korban keluar dari tekanan dan membawanya ke tempat aman, sehingga petugas tanggap darurat bisa memberikan bantuan pernapasan. "Kami memilih banyak orang dan membawa mereka ke klub terdekat sejak mereka akhirnya membukanya. Lantai klub dipenuhi dengan orang-orang yang tergeletak di tanah."
Sebagai informasi, AS menempatkan sekitar 27.000 tentara AS di Korea Selatan untuk membantu melindungi dari Korea Utara. Taylor serta teman-temannya berpangkalan di Camp Casey di Gyeonggi. Pada hari libur minggu, mereka memutuskan pergi ke perayaan Halloween Itaewon, namun justru terjebak dalam tragedi tersebut.
Halaman selanjutnya: Desas-desus Penggunaan Narkoba di Itaewon...
Penyebab tragedi maut pesta Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, hingga kini masih diselidiki. Namun demikian, muncul desas-desus adanya dugaan penyalahgunaan narkoba dalam tragedi yang menewaskan ratusan orang itu.
Dilansir dari detikTV, banyak yang melihat peserta pesta Halloween juga menggunakan narkoba. Saksi pun mengungkap dirinya melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi.
"Pertama-tama, ada orang yang menggunakan narkoba, dan mereka bentrok dengan orang lain, yang menyebabkan cedera. Kantor polisi sangat ramai. Karena obat-obatan, ada beberapa kecelakaan seperti sepatu hak tinggi tersangkut di paha seseorang," ungkap Park Jung-hoon, warga yang saat itu ada di lokasi.
Rumor serupa juga diberitakan media lokal Koreaboo. Namun demikian, rumor soal keterkaitan narkoba dan insiden ini masih belum terkonfirmasi.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan melaporkan bahwa puluhan warga asing yang menjadi korban itu berasal dari 14 negara. Ia menegaskan akan mengerahkan sejumlah upaya untuk membantu keluarga warga asing yang menjadi korban tragedi.
Dilansir detikTravel dari Kantor Berita Yonhap, pada Minggu (30/10/2022) Presiden Korsel Yoon Suk-yeol umumkan periode berkabung nasional sebagai bentuk ungkapan kesedihan negara akan insiden ini.
"Pemerintah akan menetapkan mulai hari ini hingga kejadian ini dapat terkendali sebagai periode berkabung nasional dan akan menjadikan urusan administrasi berkaitan dengan pemulihan serta tindakan lanjutan sebagai prioritas utama," kata Presiden Yoon.
Simak Video "Video Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/hsa)