Pihak keimigrasian menyiapkan sebanyak empat jalur untuk menerima kedatangan para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G20). Jalur peneriman para delegasi disiapkan di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Presidensi G20 sudah di depan mata 15-16 November nanti. Untuk proses kedatangan delegasi nanti kita menggunakan beberapa jalur," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali Anggiat Napitupulu dalam rekaman videonya kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
Anggiat menuturkan, jalur pertama yang disiapkan yakni terminal very very important person (VVIP). Jalur terminal VVIP disiapkan untuk pelayanan kepada kepala negara atau kepala pemerintahan yang datang pada KTT G20.
"Jalur pertama melalui VVIP, ini pelayanan bagi kepala negara dan kepala pemerintahan. Pelayanan keimigrasian melalui mobile unit. Jadi staf kita yang akan menuju terminal VVIP," jelas Anggiat.
Kemudian kedua yakni jalur terminal very important person (VIP). Di jalur terminal VIP ini diberikan pelayanan kepada delegasi menteri atau sekelas menteri, para direktur jenderal atau pejabat eselon I.
Sama seperti jalur VVIP, pada jalur terminal VIP ini petugas akan memberikan pelayanan kepada para delegasi menggunakan mobile unit. Petugas nantinya akan datang ke terminal VIP untuk menjemput para delegasi.
Jalur yang ketiga yaitu jalur general aviation terminal (GAT). Jalur ini pelayanannya juga menggunakan mobile unit.
"Terminal GAT juga mobile unit karena melihat kesibukan atau kepadatannya pesawat yang datang pada saat itu," ujar Anggiat.
Selanjutnya jalur keempat yakni melalui Terminal Kedatangan Internasional. Pihaknya telah menyiapkan sebanyak tiga counter di sana khusus bagi para delegasi KTT G20.
"Jalur yang keempat melalui jalur khusus bagi delegasi ada sebanyak tiga counter. Nanti masing-masing counter kita tempatkan ada empat petugas," tegas Anggiat.
Siapkan 10 Mobile Unit
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggiat menuturkan, dalam perhelatan KTT G20 ini pihaknya menyiapkan sebanyak 10 buah mobile unit. Mobile unit itu dipakai untuk melayani para delegasi.
Sebelum perhelatan KTT G20, pihak keimigrasian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah memiliki satu buah mobile unit. Kini dalam rangka KTT G20, pihaknya telah mendapatkan penambahan sebanyak sembilan mobile unit sehingga total menjadi 10 buah.
"Tadinya di Bandara I Gusti Ngurah Rai imigrasi hanya memiliki satu unit mobile unit. Ini tadinya digunakan untuk kondisi kondisi force majeure, tapi dengan G20 ini kita mendapat tambahan sebanyak 9, jadi ada 10," tutur Anggiat.
Ke-10 mobile unit itu nantinya untuk pertama kali digunakan untuk pelayanan KTT G20. Setelah itu, mobile unit akan dipakai untuk meningkatkan pelayanan warga negara asing (WNA) yang datang ke Bali.
"Karena kita yakin, pasca-G20 jumlah warga negara asing ke Bali akan menyamai masa-masa sebelum pandemi (COVID-19)," terang Anggiat.
(nor/dpra)