Petani Tabanan Tewas Terjatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter

Petani Tabanan Tewas Terjatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 23 Okt 2022 21:31 WIB
Jenazah korban diperiksa oleh petugas medis desa dan petugas Polsek Penebel di rumah duka, Banjar Rejasa Kaja, Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, pada Minggu (23/10/2022).
Jenazah korban diperiksa oleh petugas medis desa dan petugas Polsek Penebel di rumah duka, Banjar Rejasa Kaja, Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, pada Minggu (23/10/2022). Foto: ist
Denpasar - Seorang petani di Banjar Rejasa Kaja, Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, I Ketut Sudiarta (54), tewas akibat terjatuh saat memanjat pohon kelapa di kebunnya sendiri. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Minggu (23/10/2022) sore sekitar pukul 15.00 Wita.

"Korban diduga terpeleset dan terjatuh sewaktu memanjat pohon kelapa," jelas Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana, Minggu (23/10/2022).

Ia menjelaskan, korban ditemukan saksi, Kusen (30) asal Jawa Tengah yang tinggal di banjar setempat. Kebetulan saat itu saksi juga sedang mencari kelapa yang jatuh.

Saat tiba di lokasi kejadian, saksi mendapati korban sudah dalam keadaan tengkurap, tidak bergerak, dan sabitnya masih terselip di antara pinggang belakang dan celananya.

Saksi kemudian pergi menemui keluarga korban dan mengabarkan hal tersebut. Kemudian, keluarga korban didampingi kepala wilayah setempat mendatangi lokasi kejadian.

Saat itulah baru diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dari hasil olah TKP atau tempat kejadian perkara, posisi tubuh korban berjarak satu meter dari pohon kelapa yang tingginya sekitar sepuluh meter.

"Di sekitar tubuh korban juga ada beberapa butir kelapa," imbuhnya.

Pihaknya menduga, korban terpeleset saat memanjat dan memetik kelapa. Selain itu, hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh petugas medis di desa setempat tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Di tubuh korban hanya ditemukan kondisi patah pada bagian pergelangan tangan dan siku kirinya serta dugaan korban mengalami luka dalam. Selain itu, dugaan tersebut juga disesuaikan dengan keterangan saksi-saksi lainnya. Terutama saat korban pamit usai bekerja bakti bersama anggota subak di wilayah persawahannya.

"Setelah selesai kerja bakti, korban sempat pamit dan bilang akan menyemprot padi di sawahnya dan ke tegalan untuk cari kelapa dan janur. Sekarang jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads