Dirawat di RS, Kepala SMPN 5 Denpasar: Ternyata COVID Masih Ada

Dirawat di RS, Kepala SMPN 5 Denpasar: Ternyata COVID Masih Ada

Indrajaya Nuranda - detikBali
Sabtu, 22 Okt 2022 15:50 WIB
Suasana SMPN 5 Denpasar, Jalan Angsoka, Ubung, Denpasar Utara, Bali, Jumat (21/10/2022).
Suasana SMPN 5 Denpasar, Jalan Angsoka, Ubung, Denpasar Utara, Bali, Jumat (21/10/2022). (Foto: Nuranda Indrajaya/detikBali)
Denpasar -

Kepala SMPN 5 Denpasar Putu Eka Juliana Jaya membenarkan dirinya sakit demam berdarah dan positif COVID-19. Kepsek yang sempat didemo para muridnya itu tidak mengikuti rangkaian Hari Raya Saraswati lantaran sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Sabtu (22/10/2022).

Kepada detikBali, Putu Eka menjelaskan dirinya dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 22.44 Wita. Setelah didiagnosis demam berdarah (DB) dan positif COVID-19, dia langsung di-opname di RSUD Bali Mandara.

"Ya, dirawat di RSBM (Rumah Sakit Bali Mandara, red.) kena DB dan COVID-19. Ternyata COVID masih ada dan nyamuk juga banyak di musim hujan," tuturnya, Sabtu (22/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putu Eka mengaku dirinya sudah merasa tidak enak badan sejak Jumat kemarin. Sore harinya, ia diminta untuk tes darah dan swab oleh adiknya. Setelah menjalani tes dan diberikan obat, ia sempat pulang ke rumah untuk makan malam.

"Selesai makan malam di rumah ditelepon saya adik, ternyata saya positif dan masuklah saya ke Rumah Sakit Bali Mandara," kata Putu Eka.

"Masuk ruang isolasi sampai sekarang, mungkin beberapa hari ke depan sampai pengobatannya ini selesai gitu," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, para siswa SMPN 5 Denpasar melakukan demo dan kompak menuntut agar Putu Eka Juliana Jaya tidak lagi menjadi menjabat sebagai kepala sekolah, Kamis (20/10/2022). Saat demo, para siswa sempat menyanyikan lagu 'Spema Tolak Lause'. Menurut seorang siswi di sekolah tersebut, Lause merupakan sebutan yang kerap digunakan oleh kepala sekolah.

Belakangan diketahui, ketidaknyamanan terhadap kepemimpinan Putu Eka sebagai kepala sekolah ternyata tak hanya dirasakan oleh para siswa di SMPN 5 Denpasar. Para guru pun mengaku turut merasa tidak nyaman dengan berbagai peraturan dan sikap dari sang kepsek. Bahkan, para guru sudah mengirim petisi tentang keluh kesah mereka ke Disdikpora Denpasar.

"43 guru juga sudah membuat petisi tentang kepala sekolah dan ditujukan kepada Disdikpora dan Walikota Denpasar. Saya dan guru-guru di sini berharap ada perubahan, pembinaan kepada kepala sekolah atau diganti," kata guru PJOK SMPN 5 Denpasar, Wayan Setia Cahyadi, Sabtu (22/10/2022).




(iws/hsa)

Hide Ads