Sineas Indonesia Sabet Penghargaan di BaliMakarya Film Festival 2022

Sineas Indonesia Sabet Penghargaan di BaliMakarya Film Festival 2022

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 22 Okt 2022 13:14 WIB
Malam penganugerahan BaliMakãrya Film Festival 2022 di Courtyard TS Suite, Seminyak, Jumat (21/10/2022) malam.
Malam penganugerahan BaliMakãrya Film Festival 2022 di Courtyard TS Suite, Seminyak, Jumat (21/10/2022) malam. (Istimewa)
Badung -

Sineas asal Indonesia bersinar dalam BaliMakãrya Film Festival 2022. Kamila Andini melalui film Nana bahkan berhasil menyabet Best Director dalam malam penganugerahan yang digelar di Courtyard TS Suite, Seminyak, Jumat (21/10/2022) malam. Kamila mengaku tak menyangka dinobatkan sebagai sutradara terbaik dalam ajang tersebut.

"Kaget dan bahagia, karena terpilih sebagai sutradara terbaik dalam ajang Balimakarya tahun ini. Award ini menjadi motivasi untuk lebih berkarya di masa mendatang," kata Kamila.

Direktur program BaliMakãrya Film Festival John Badalu mengaku cerita maupun isu yang diangkat oleh para sineas sangat mengagumkan. Menurutnya, karya anak bangsa juga tak kalah mengagumkan dan bisa bersaing dengan karya sineas dari negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para juri cukup berdebat untuk menentukan pemenang karena kekuatan di semua film yang masuk kompetisi sangat merata," ungkap John Badalu.

"Ada dua film di kompetisi Southeast Asia dan film Nana menang di Best Actor, Actress dan Best Director. Ini membuktikan kalau kualitas film Indonesia juga diakui di kancah perfilman internasional," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Malam penyerahan award berupa Piala Penjor dihadiri langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan musisi I Wayan Balawan.

Hilmar Farid mengapresiasi pelaksanaan BaliMakãrya Film Festival yang digelar di Bali selama enam hari sejak dibuka Minggu (16/10/2022). Menurutnya, festival tersebut bertujuan untuk membangkitkan geliat sinema di Indonesie, bahkan Asia Tengegara.

"Event ini satu di antara sedikit festival film yang fokusnya menampilkan karya-karya di Asia Tenggara, ini kelebihan dari event ini," ungkap Hilmar Farid.

Hilmar berharap semakin banyak karya sinema dari wilayah Asia Tenggara yang mengikuti kompetisi. Ia menilai animo para sineas mengikuti helatan festival film itu juga cukup besar.

"Dukungan kementerian sudah komitmen memastikan festival film bisa berkembang lebih lanjut. Tentu berharap ada kerjasama dari berbagai pihak, terutama berbagai sponsor baik dari Bali sendiri maupun nasional maupun internaisonal," tandasnya.

Untuk diketahui, film berjudul Ajoomma (Singapura) sukses menyabet Best Film Penjor Award for Southeast Asian Feature Competition. Berikutnya Best Actor diraih Arswendy Beningswara (film Nana), Best Actrees diraih Asmara Abigail (film Stone Turtle).

Sementara kategori Piala Penjor Award for Indonesian Film Showcase, untuk Best Film diraih film berjudul Galang - Adrianto Dewo, Best Director diraih Ismail Basbeth (film Potret Mimpi Buruk), Best Actor M. Aldifi Tegarajasa atau Tegar (film Tegar) dan penerima Best Actress Salvita Decorte ( film Potret Mimpi Buruk).

BaliMakarya Film Festival juga memberikan penghargaan Penjor Award for Best Southeast Asian Documentary: yang diraih Children of The Mist by Ha Le Diem (Vietnam).




(iws/dpra)

Hide Ads