Sebut Kepala Sekolah Diktator
Guru SMPN 5 Denpasar, Sagung Made Warsiki menyebut banyak peraturan baru yang membuat para guru tidak nyaman dalam bertugas sejak Putu Eka menjadi kepala sekolah. Ia bahkan menilai kepala sekolah bersikap diktator.
"Sistem ibu ini terlalu diktator dan kami sebagai guru kan kapasitasnya melayani siswa bukan sebagai pembantu di sekolah. Tapi, selama ini kami harus mengepel setiap hari dan bahkan ketika kami pakai pakaian adat juga harus mengepel. Padahal di sini sudah ada petugas kebersihan 3 orang," sebut Wali Kelas IX tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, kata Sagung, selama kepemimpinan Putu Eka ada beberapa kejadian tak mengenakkan. Termasuk soal 2 Waka Kesiswaan yang diberhentikan hanya karena masalah sepele.
Selain itu, ada juga 2 guru ekstrakurikuler, yakni silat dan Pramuka yang karena satu dua hal tidak diizinkan untuk masuk ke sekolah. Menurutnya, masih banyak kejadian lainnya yang mengakibatkan para pengajar di sekolah tersebut menjadi tak nyaman dalam menjelaskan tupoksinya.
"Kalau menurut teman-teman guru di sini ya (kepala sekolah) harus diganti karena terlalu diktator dan karena sekolah adalah lembaga bukan rumah tangga, dan ada tupoksinya masing-masing. Sosok yang kami harapkan sebagai Kepala Sekolah adalah sosok yang melindungi, mengayomi dan mengemong kami, baik kepada guru maupun siswa," ungkapnya.
Kadisdikpora Denpasar Buka Suara
Kadisdikpora Denpasar AA Gede Wiratama buka suara terkait adanya demo yang dilakukan oleh siswa SMPN 5 Denpasar. Wiratama menyebut demo tersebut disebabkan adanya miskomunikasi antara siswa dan kepala sekolah terkait lomba menjelang Saraswati.
"Kalau dari kami tadi kan coba serap aspirasi dari anak-anak, guru, dan kepala sekolah. Semuanya sudah kami mintai keterangan dan nantinya akan kami olah dan baru kami laporkan ke atasan," kata Wiratama.
Ia menuturkan, demo tersebut merupakan kali pertama terjadi di sekolah tersebut. Ke depan, ia berharap agar para siswa ketika hendak menyampaikan aspirasi dapat langsung menyampaikannya ke pihak Disdikpora.
Sementara itu, detikBali telah mencoba menghubungi Putu Eka untuk dimintai keterangan terkait demo yang dilakukan oleh para siswanya. Namun, hingga berita ini ditulis, Putu Eka belum memberikan klarifikasi.
Simak Video "Kemeriahan Gelaran Perdana detikbali Awards 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/hsa)