Ayah Berjuang Selamatkan Istri-3 Anak, 2 Ditemukan Meninggal

Sekeluarga Terseret Banjir Karangasem

Ayah Berjuang Selamatkan Istri-3 Anak, 2 Ditemukan Meninggal

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 17 Okt 2022 20:05 WIB
Tim SAR gabungan bersama dengan warga saat mencari keberadaan korban di rumahnya di Banjar Dinas Santi, Desa dan Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Foto: Tim SAR gabungan bersama dengan warga saat mencari korban di rumahnya di Banjar Dinas Santi, Desa dan Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Musibah satu keluarga terseret banjir di Banjar Dinas Santi, Desa dan Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem hingga 2 orang meninggal dunia menimbulkan trauma mendalam.

Berdasarkan penuturan paman korban, I Gusti Ngurah Anan Jaya (48) menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Saat itu, sekitar pukul 01.Wita dini hari ayah korban yaitu I Gusti Ngurah Suparta (43) sempat terbangun akibat hujan yang begitu deras tapi tidak begitu dihiraukan dan kembali tidur karena selama tinggal di sana sejak tahun 2010 yang lalu tidak pernah terjadi apa-apa meski hujan turun sangat deras.

"Karena sudah biasa dengan hujan yang lebat seluruh anggota keluarga kembali tidur di kamar masing-masing," kata Anan Jaya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (17/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sekitar pukul 04.00 Wita tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang membuat I Gusti Ngurah Suparta terbangun dan keluar rumah dan melihat air sudah mengalir cukup deras hingga masuk ke dalam rumahnya. Saat akan membangun istri dan juga anak-anaknya tiba-tiba lampu di rumahnya padam sehingga membuatnya kalang kabut karena tidak dapat melihat apa-apa.

Di tengah kepanikannya, I Gusti Ngurah Suparta sempat mendengar teriakan istrinya I Gusti Ayu Kartini (39) minta tolong. Setelah dicari sumber suaranya ternyata istrinya sudah berada di luar rumah nyangkut di salah satu pohon dan langsung diselamatkan karena saat itu air mengalir semakin deras. Setelah istrinya berada di tempat aman, Gusti Ngurah Suparta berusaha untuk mencari ketiga anaknya yang diperkirakan masih berada di dalam rumah.

ADVERTISEMENT

"Saat akan dicari tiba-tiba ajiknya (Gusti Ngurah Suparta) mendengar teriakan minta tolong dari salah seorang anaknya ternyata itu merupakan anak ketiganya I Gusti Ayu Trisna Dewi (16) yang menyangkut di salah satu pohon tidak jauh dari rumahnya," kata Anan Jaya.

Setelah itu, anak ketiganya langsung diselamatkan ke tempat aman. Kemudian Gusti Ngurah Suparta lanjut mencari anaknya yang lain yang saat itu diduga masih berada di dalam rumah. Tapi ternyata rumahnya sudah tertimbun material pasir serta bebatuan dan bagian belakang tembok rumahnya juga jebol.

"Begitu saya menerima informasi bahwa rumah saudara saya dihantam arus dan 2 ponakan saya belum ditemukan saya langsung ke lokasi untuk ikut mencari bersama dengan beberapa orang warga sekitar," kata Anan Jaya.

Setelah beberapa jam pencarian anak keduanya yaitu I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti (19) berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 300 meter dari rumahnya. Kondisinya saat ditemukan juga tertimbun material pasir dan bebatuan namun kedua kakinya masih terlihat dan langsung dilakukan evakuasi oleh warga dan langsung dibawa ke Puskesmas Selat. Sedangkan kedua orang tuanya dan saudaranya yang selamat juga ikut dibawa ke Puskesmas Selat untuk mendapatkan perawatan karena terlihat sangat syok atas kejadian tersebut.

Selanjutnya warga dan juga tim SAR gabungan berusaha mencari satu korban yang belum ditemukan yaitu I Gusti Ngurah Wedana Putra (8) yang merupakan anak laki-laki satu-satunya yang diperkirakan masih berada di dalam kamar saat kejadian dan tertimbun material pasir.

"Saat kejadian kakaknya yang selamat sempat mengaku melihat adiknya masih berada di dalam kamar saat ia terseret arus, sehingga sejak pagi kita fokus pencarian di dalam rumah dengan melakukan penggalian," kata Anan Jaya.

Setelah 7 jam pencarian tidak membuahkan hasil bahkan sempat dicari dengan menyusuri aliran air. Salah seorang warga kemudian menyuruh untuk melakukan pencarian di sekitar rumah korban tepatnya di sebelah barat yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumah korban.

Karena di sana terdapat kasur yang tertimbun material pasir dan bebatuan bahkan di sana juga terlihat lalat yang lumayan banyak. Setelah tim SAR gabungan bersama dengan warga melakukan pencarian di sana (lokasi tempat korban ditemukan) dengan cara menggali menggunakan cangkul akhirnya korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tertimbun material pasir dan bebatuan serta terhimpit kayu yang ikut hanyut. Setelah korban berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Puskesmas Selat.

"Saya selaku keluarga korban sudah ikhlas dengan kejadian ini, meski korban selamat masih terlihat syok. Untuk proses selanjutnya kita masih menunggu hari baik apalagi orang tua korban saat ini masih dirawat," kata Anan Jaya.




(hsa/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads