Akibat hujan deras yang mengguyur Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, hingga menyebabkan banjir berdampak pada beberapa rumah warga rusak, jalan jebol, sepeda motor dan ternak hanyut, hingga warga cedera patah kaki.
![]() |
Ni Komang Neni (51) mengatakan, hujan sudah mulai mengguyur wilayah Bebandem sejak Minggu (16/10/2022) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Keesokan harinya, Senin (17/10/2022) sekitar pukul 05.00 Wita, ia tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan ternyata air sudah mengalir deras di halaman rumahnya.
"Saya sempat takut saat itu karena begitu keluar rumah air sudah sangat tinggi hingga masuk ke halaman rumah, kurang lebih ketinggian air saat itu selutut orang dewasa," kata Neni, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, barang-barang di rumahnya basah dan bercampur lumpur, bahkan beberapa dagangan di warungnya ikut terendam banjir karena air juga masuk ke warungnya. Selain itu sekitar tujuh ekor ayam miliknya hilang entah ke mana.
![]() |
Warga lainnya, I Gede Indra Cahyana (30) mengungkapkan, akibat hujan deras yang mengguyur wilayahnya tersebut, jalan penghubung antara Kubu Pangi-Yeh Kori jebol sehingga tidak bisa dilewati sama sekali, warga terpaksa melalui jalur alternatif lainnya. Selain itu puluhan rumah dan sanggah mengalami kerusakan.
"Ada empat sepeda motor yang sempat hanyut dan tertimbun, tapi sekarang sudah berhasil dievakuasi, selain itu beberapa warga juga mengalami luka-luka, bahkan ada yang kakinya patah dan sekarang sudah dibawa ke Puskesmas," kata Indra Cahyana.
![]() |
Indra Cahyana menambahkan, beberapa akses jalan juga hancur dan tidak bisa dilalui kendaraan karena bercampur lumpur serta bebatuan, bahkan beberapa ternak ayam milik warga ikut hanyut.
"Ini merupakan banjir paling besar selama ini, karena sebelumnya belum pernah air menerjang sedahsyat ini yang membuat jalan hingga rumah warga mengalami kerusakan," kata Indra Cahyana.
(irb/hsa)