Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (11/10/2022) sore. Hal itu mengakibatkan terjadinya banjir di Kecamatan Seririt, salah satunya di Jalan Raya Singaraja-Seririt, tepatnya di Desa Tangguwisia.
Dari pantauan detikBali di lokasi, titik banjir dimulai dari depan Lapangan seririt hingga depan Kantor Pegadaian Seririt. Ruas jalan tersebut terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, sehingga menyulitkan kendaraan melintas. Banjir baru mulai surut sekitar pukul 20.00 Wita.
![]() |
Salah satu warga bernama Arya Sukaharta (40), mengatakan, banjir yang terjadi diakibatkan curah hujan cukup tinggi dari pukul 14.00 Wita. Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terparah sepanjang tiga tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab sejak dibuatkan drainase atau gorong-gorong, daerah tersebut sudah jarang banjir. Baru kali ini banjir cukup besar kembali melanda wilayah tersebut. Bahkan hingga masuk ke dalam pekarangan rumah warga, termasuk toko sekitar.
"Penyebabnya mungkin karena gorong-gorong jarang dibersihkan, jadinya banyak lumpur yang mengendap. Dulunya memang langganan banjir di sini, tapi setelah ada gorong-gorong banjirnya jarang, baru kali ini kejadiannya parah, dan tadi sampai masuk ke toko saya," ujar warga Desa Petemon itu, Selasa (11/10/2022).
![]() |
Senada dengan Arya, salah seorang warga lainnya yang berjualan bakso di pinggir jalan raya bernama Kadek Erniati (28), mengaku terkena imbas banjir tersebut. Ia mengungkapkan, air sampai masuk ke areal dagangannya, hingga beberapa kursi pelanggan harus dipindahkan.
"Iya sore harinya itu tinggi banget airnya, sampai masuk ke pekarangan saya, tapi sekarang (malam) sudah mulai surut, ini mau segera dikuras dulu, dan dibersihkan lumpurnya," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, penyebab banjir di Jalan Raya Singaraja-Seririt, karena adanya sumbatan pada jembatan atau gorong-gorong. Di mana terdapat sampah berupa potongan kayu yang dibawa arus air, dan menyumbat saluran drainase.
"Penyebab terjadinya banjir karena jembatan tersumbat sampah, seperti potongan kayu, yang dibawa arus air dengan debit yang sangat tinggi," kata Kalaksa BPBD Buleleng saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (11/10/2022) malam.
(irb/hsa)