Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi resmi ditahan polisi. Tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu keluar ruang pemeriksaan memakai baju tahanan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara langsung mengumumkan penahanan Putri Candrawathi, usai pemeriksaan jasmani dan psikologi. Menurutnya, penahanan istri Ferdy Sambo untuk mempersiapkan dan mempermudah proses penyerahan berkas tahap dua.
"Hari ini juga kami telah melaksanakan pemeriksaan terkait dengan kondisi pemeriksaan kondisi jasmani dan melakukan pemeriksaan psikologi. Kami putuskan ditahan di Rutan Mabes Polri," kata Kapolri Listyo Sigit, Jumat (30/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikNews, berikut sejumlah fakta terkait Putri Candrawathi memakai baju tahanan.
1. Ditemani Febri Diansyah
Pukul 17.20 WIB, Putri Candrawathi keluar Gedung Bareskrim, mengenakan baju tahanan warna oranye. Ia didampingi kuasa hukumnya, Febri Diansyah, Arman Hanis, dan Rasamala Aritonang, menuju lokasi penahanan istri Ferdy Sambo.
Mantan jubir KPK, Febri Diansyah terlihat mengenakan batik berwarna cokelat. Ia yang berada di samping Putri Candrwathi, sesekali meminta wartawan membuka jalan untuk kliennya.
2. Mohon Doa
Putri Candrawathi memberikan keterangan pers, dan memohon doa agar bisa melalui semua proses penahanan. "Saya mohon doa agar saya mampu melalui semua ini," kata istri Ferdy Sambo itu.
3. Titip Anak
Ia juga menyinggung terkait anak-anaknya di rumah. Putri Candrawathi menitipkan anak-anaknya dan berpesan kepada buah hatinya agar meraih cita-cita setinggi mungkin.
"Saya mohon izin titip anak saya di rumah, dan di sekolah mereka masing-masing. Untuk anak-anakku sayang, belajar yang baik, dan tetap gapai cita-citamu, dan selalu berbuat yang terbaik," ujarnya dengan suara terdengar bergetar.
Selama memberikan keterangan pers, Putri Candrawathi terlihat menangis dan suaranya bergetar. Usai berbicara sebentar, istri Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam mobil pribadi berwarna hitam. Sementara Febri Diansyah mengatakan kliennya telah kooperatif menjalani proses hukum ini.
"Terima kasih teman-teman sudah menunggu cukup lama, sebagai penegasan sikap kooperatif sudah ditunjukkan Bu Putri dan kami sebagai komitmen awal yang sudah disampaikan, proses hukum ini juga menjadi bagian yang kami harapkan agar nanti pengujian fakta dan pengujian bukti-buktinya bisa dilakukan secara terbuka," katanya.
Febri Diansyah berharap masyarakat bisa terus mengawal kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Ia juga berharap majelis hakim bisa memutus kasus ini dengan adil.
"Kami harap juga ada pengawalan dari publik semuanya. Kalau dari instansi-instansi terkait sudah ada proses pengawasan secara khusus yang sama-sama kita dengar di pemberitaan media, hal itu tentu saja kita sambut baik," jelas Febri Diansyah.
Karena dengan pengawalan dari seluruh pihak, harapannya nanti majelis hakim benar-benar akan menilai secara adil, secara imparsial, dan keputusannya betul-betul adil untuk semua pihak. Keputusan adil tentu hanya bisa didapatkan dengan pengujian fakta-fakta dan bukti yang ada, itu yang pertama," tambahnya.
5. Masih Trauma
Febri Diansyah mengungkap kondisi terkini Putri Candrawathi masih trauma. "Dari hasil pemeriksaan psikiater Mabes Polri, dokter menyampaikan ada trauma akibat kejadian yang dialami sebelumnya," katanya, Jumat (30/9/2022).
Ia mengatakan, dokter dari Satuan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri-Klinik Pratama meresepkan obat untuk Putri Candrawathi. Menurutnya, istri Ferdy Sambo masih membutuhkan pendampingan psikologis.
"Kami bersyukur kondisi klien kami dinyatakan baik secara fisik, meskipun secara psikologis masih membutuhkan pendampingan mengingat kompleksitas situasi yang dialami pascaperistiwa yang sama-sama kita ketahui," ucapnya.
Simak Video "Akhirnya Putri Candrawathi Ditahan!"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/dpra)