Jalan Terjal PLTS Tol Bali Mandara, Kajian Sempat Tidak Layak

Jalan Terjal PLTS Tol Bali Mandara, Kajian Sempat Tidak Layak

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 21 Sep 2022 16:03 WIB
panel surya tol bali mandara ptba
Foto: Panel surya Tol Bali Mandara (Dok. PTBA)
Badung -

Program pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Jalan Tol Bali Mandara ternyata tidak mudah dan berliku-liku. Bahkan kajian PLTS di jalan tol pertama di Indonesia itu bahkan sempat tidak layak.

Meski demikian, PLTS hasil kerja sama antara dua badan usaha milik negara (BUMN) PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Bukti Asam Tbk itu akhirnya dapat terealisasi dan diresmikan. Kedua BUMN itu akhirnya merealisasikan PLTS lewat anak perusahaannya PT Jasamarga Bali Tol (JBT) dan PT Bukit Energi Investama.

"Perjalanan ini memang tidak mudah, tidak mudah, dulu berliku-liku, kalau enggak salah pada saat saya di Jasa Marga ini sudah diproses, ada kajian, gak layak lah," kata Direktur Utama (Dirut) PT Bukti Asam Tbk, Arsal Ismail saat peresmian PLTS tersebut, Rabu (21/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikarenakan kajian PLTS tersebut sempat tidak layak, Arsal mengaku berpikir agar program tersebut bisa layak dijalankan. Sebab, program tersebut sebagai bagian dalam transisi energi bersih di Indonesia.

"Sudah kita pikir gimana caranya supaya layak, bukan dilayak-layakin, terutama kajian ITB segala macam, ini kok program kok enggak layak, green energi, saya dengan Pak Bakti berjibaku, kita bikin kayak, Alhamdulillah jadi itu barang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Arsal menjelaskan, bahwa kehadiran PLTS di Jalan Tol Bali Mandara diharapkan mendukung pengurangan emisi global. Hal itu sebagaimana mandat dan komitmen Presiden di forum internasional COP26 pada 2021 di Glasgow, Skotlandia.

Indonesia pada saat itu berkomitmen untuk mencapai zero emission pada 2060. Namun, kata Arsal, Indonesia kini mencoba untuk mencapai zero emission sebelum 2060, yakni pada 2050.

"Jadi Indonesia masuk bagian daripada grup, kita harus mendukung yang diselenggarakan di Glasgow di mana pada tahun tadinya 2060, tapi kita mencoba untuk sebelum tahun 2060. 2050 kita harus mencapai net zero emission," ungkapnya.

Arsal menegaskan, bahwa PLTS di Jalan Tol Bali Mandara dibangun atas kerja sama antara PT Bukit Asam Tbk melalui anak perusahaannya PT Bukit Energi Investama. PLTS dipakai untuk mendukung kegiatan operasional PT Jasamarga Bali Tol yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga.

"Pembangunan PLTS ini merupakan kolaborasi dan sinergi BUMN. Jadi kami ini sudah bersinergi dalam rangka mendukung Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dengan kapasitas maksimum 400 kilowatt-peak (kwp)," paparnya.

"PLTS jalan tol Bali Mandara ini merupakan cerminan yang positif yang selaras dengan visi dan komitmen pemerintah dalam mendukung dan mensukseskan Presidensi G20 dalam hal transisi energi yang lebih ramah lingkungan," tegas Arsal.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads