Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem terus mengalami peningkatan tajam. Bahkan sampai pertengahan bulan September 2022, kasus DBD di Karangasem mencapai 659 kasus, melonjak tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya 185 kasus.
Rincian kasus DBD di Karangasem periode hingga September 2022, Kecamatan Manggis 31 kasus, Kecamatan Sidemen 30 kasus, dan Kecamatan Rendang 8 kasus. Kemudian di Kecamatan Selat 24 kasus, Kecamatan Bebandem 83 kasus, Kecamatan Karangasem 346 kasus, Kecamatan Abang 84 kasus, Kecamatan Kubu 53 kasus.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama sangat berharap adanya peran aktif masyarakat dalam melakukan pencegahan. Sehingga kasus DBD di Karangasem tidak terus-menerus mengalami peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peran aktif masyarakat sangat kami butuhkan, khususnya dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M (Menutup, Menguras dan Mengubur)," kata Putra Pertama, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, dengan adanya peran aktif masyarakat, kasus DBD di Kabupaten Karangasem dapat dicegah. Karena selama ini kesadaran masyarakat sangat kurang dan terkesan diabaikan, sehingga kasus DBD, terutama di Kota Amlapura, terus mengalami peningkatan tajam.
"Saya juga sangat berharap di dalam satu rumah ada satu orang juru pemantau jentik (Jumantik) melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Tapi untuk menerapkan hal tersebut perlu kesadaran dari masyarakat itu sendiri," kata Putra Pertama.
Untuk melakukan pencegahan kasus DBD tersebut, Putra Pertama mengaku sudah rutin melakukan fogging ke tempat-tempat yang selama ini cukup rawan kasus DBD. Namun menurutnya, jika tidak ada peran aktif masyarakat maka akan menjadi sia-sia. Karena fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa, tidak untuk larva, telur, maupun jentik nyamuk.
Putra Pertama mengatakan, meningkatnya jumlah kasus DBD yang cukup signifikan di Kabupaten Karangasem tahun ini diperkirakan karena faktor iklim dan cuaca panas tapi tiba-tiba hujan sebentar. Sehingga jentik nyamuk sangat cepat berkembang biak terutama pada genangan-genangan air.
"Di sinilah peran aktif masyarakat sangat kami butuhkan untuk melakukan PSN 3M. Supaya jentik nyamuk tidak sampai berkembang biak. Jika itu sudah teratasi, maka kasus DBD juga pasti akan menurun," kata Putra Pertama.
(irb/irb)