Benarkah para napi di Lapas Salemba, Jakarta Pusat sehari-hari hanya makan nasi tanpa lauk? Kondisi ini dinarasikan oleh sebuah video yang viral di media sosial. Pihak Lapas Salemba memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Dalam video yang beredar seperti dilihat Selasa (20/9), tampak tumpukan ompreng berisi makanan yang disebut-sebut untuk warga binaan. Pada ompreng paling atas, terlihat menu berupa nasi, 3 telur rebus, pisang 2 buah, dan sayur.
Namun pada ompreng di bawahnya, hanya nasi putih saja yang terlihat. Dari tumpukan ompreng ke-2 hingga ke-12, cuma nasi saja tanpa lauk dan sayur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya satu ompreng makanan untuk warga binaan yang lengkap dengan sayur dan telur, selebihnya hanya berisi nasi putih tanpa lauk dan sayur," narasi yang menyertai video tersebut.
Kalapas Salemba Yosafat Rizanto menepis narasi yang beredar di media sosial.
"Pemberitaan itu tidak benar, karena lauknya itu posisi di atas semua, nasi dipisah. Karena kalau digabungkan pada saat pendistribusian dari dapur ke blok, nanti dia jatuh menyatu dengan nasinya," kata Yosafat ketika dihubungi detikcom, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, jika nasi tercampur dengan sayur dan lauk, maka tidak higienis. Sehingga nasi dan lauk terpaksa dipisah.
"Nanti jadinya tidak higienis lagi antara nasi dengan sayur, makanya dipisahkan supaya nyampai di blok nanti dibagi ke kamar masing-masing sesuai jumlah yang ada di kamarnya," tutur Yosafat.
Yosafat mengatakan jumlah ompreng yang diberikan ke warga binaan di Lapas Salemba sudah sesuai porsinya. Nantinya, jelas Yosafat, ada serah terima antara warga binaan dengan petugas dapur.
Yosafat memastikan setiap warga binaan mendapatkan makanan yang layak, yakni nasi, lauk, dan sayur. Menu makanan berbeda per 10 hari.
"Sesuai dengan menu harian (nasi, lauk, sayur), kan daftar menunya ada per 10 hari, jadi hari pertama, kedua, ketiga sampai 10 hari, nanti pas udah (menu) hari ke-10, dia kembali lagi ke (menu) hari pertama," tuturnya.
Pada video viral, tampak hanya 3 telur rebus untuk 12 ompreng. Yosafat mengatakan sisa telur akan diberikan terpisah.
"Nanti jadinya tidak higienis lagi antara nasi dengan sayur, makanya dipisahkan supaya nyampai di blok nanti dibagi ke kamar masing-masing sesuai jumlah yang ada di kamarnya," tutur Yosafat.
(hsa/hsa)