Kebakaran lahan masih menjadi masalah utama saat musim kemarau di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Terbukti dalam lima hari terakhir terjadi enam kali kebakaran lahan dengan total 43 hektare lahan hangus terbakar.
Kasus kebakaran lahan yang terakhir terjadi pada Minggu (18/9/2022). Di mana kebakaran menghanguskan lahan seluas 4,4 hektare.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan setiap tahunnya saat memasuki musim kemarau wilayah Kecamatan Kubu rawan terjadi kebakaran lahan. Hal tersebut disebabkan karena wilayah Kubu sangat kering sehingga sangat mudah terjadi kebakaran.
"Dalam lima hari terakhir kita melakukan enam kali penanganan kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Kubu, bahkan personil sempat melakukan pemadaman dari pagi hingga malam beberapa hari yang lalu. Karena lahan yang terbakar sangat luas," kata Siki Ngurah, Minggu (18/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siki Ngurah mengatakan saat melakukan penanganan kebakaran lahan jauh berbeda dengan melakukan penanganan kebakaran rumah. Jika melakukan penanganan kebakaran lahan, petugas membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih ekstra.
Karena yang terbakar mencapai hektaran, jadi personil harus berjalan mencari titik api, mencari tambahan air dan lain sebagainya. Selain itu, jumlah personil yang diterjunkan dalam sekali melakukan penanganan kebakaran juga lebih banyak minimal 12 orang.
Dalam lima hari terakhir, Damkartan Karangasem telah menangani enam kali kebakaran lahan dengan luas keseluruhan mencapai 43 hektar. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana termasuk personil, Damkartan Karangasem tetap berusaha maksimal dalam menjalankan tugas.
Sehingga kebakaran lahan dapat teratasi dengan bantuan yang juga dilakukan oleh masyarakat sekitar. Untuk penyebab kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Kecamatan Kubu dalam beberapa hari terakhir itu karena ada yang melakukan pembakaran semak yang kemudian menjalar ke lahan lainnya dan juga faktor alam karena wilayahnya kering.
"Sebenarnya kebakaran lahan bisa merembet ke tempat lain jika kita tidak cepat melakukan penanganan, seperti merembet ke pemukiman penduduk, membakar kebun mangga dan mete. Dan hari ini kebakaran lahan hampir saja menghanguskan beberapa ekor sapi, beruntung personil cepat mengevaluasi," papar Siki Ngurah.
Siki Ngurah juga mengatakan sejak bulan Januari hingga saat ini, Damkartan Karangasem sudah melakukan penanganan kebakaran lahan sebanyak 13 kali. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan pembakaran terutama yang ada di wilayah kering supaya hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi.
(nor/nor)