Raja Charles III Dikecam gegara Pecat 100 Pekerja: Tidak Berperasaan!

Raja Charles III Dikecam gegara Pecat 100 Pekerja: Tidak Berperasaan!

tim detikNews - detikBali
Sabtu, 17 Sep 2022 23:00 WIB
Dianggap Kejam, Raja Charles III Ternyata Membenci Makanan Mahal Ini
Raja Charles III. Foto: Getty Images/iStockphoto/SpiritProd33
Bali -

Raja Charles III dikecam karena memecat seratus pekerjanya. Kecaman datang dari berbagai pihak, mulai dari serikat pekerja hingga masyarakat umum.

Raja Inggris itu memecat pekerjanya di Clarence House, sebelah Istana St James, pusat kota London. Tempat ini merupakan kediaman resmi Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall di London. Seperti diketahui, kantor Raja Charles III dan Camilla akan pindah ke Istana Buckingham setelah wafatnya Ratu Elizabeth II.

Situasi pemecatan yang berdekatan dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II dianggap sangat tidak berperasaan. Pekerja yang dipecat pun beberapa telah mengabdi selama berdekade-dekade.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara beberapa perubahan di seluruh keluarga kerajaan sudah diperkirakan, ketika peran di seluruh keluarga kerajaan berubah, tapi skala dan kecepatan di mana ini telah diumumkan, tidak berperasaan secara ekstrem," ucap Sekretaris Jenderal Serikat Layanan Umum dan Komersial (PCS), Mark Serwotka.

Menurutnya, PCS yang mewakili beberapa pekerja istana memastikan mereka aman bekerja penuh. PCS juga mendukung staf kerajaan lain yang khawatir pada masa depan mereka. Apalagi para pekerja Clarence House, kediaman Raja Charles III.

ADVERTISEMENT

Pemecatan ini menuai kecaman publik. Ahli penyakit kaki, Christhell Hobbs (57), sebagai tamu tetap di acara-acara kerajaan, mengatakan situasi itu menyedihkan, karena para pekerja memiliki keluarga yang harus dihidupi.

"Banyak dari mereka telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun dan sekarang mereka diberi tahu, 'Kami tidak menginginkan Anda'. Anda harus manusiawi soal ini," cetusnya.

Selain itu, mahasiswa politik di Universitas Durham dari London timur, Korina Massicat (22), juga menilai pemecatan itu tidak adil. Pasalnya, banyak pekerja telah bekerja keras dan setia kepada kerajaan.

"Tidak ada yang pantas dipecat karena seseorang meninggal," ucapnya.

Mahasiswa lain di Central Saint Martins, London, Lexi (26), mengaku terkejut dengan keputusan Raja Charles III. Ia juga menyinggung Ratu Elizabeth II yang baru meninggal.

"Saya tidak mengerti, dia baru saja meninggal. Lebih penting untuk menyelesaikan pemakaman - saya pikir ini bukan saat yang tepat untuk melakukannya sekarang," tuturnya.

Begitu juga menurut pengembang properti dari Gravesend, Kent, Gary Taylor(54), menyebut ini merupakan waktu yang buruk. Dan tidak seperti yang diharapkan banyak orang karena terjadi sangat cepat.

Sebelumnya, Raja Charles III langsung memecat seratus (100) pekerjanya usai naik takhta menggantikan Ratu Elizabeth II menjadi Raja Inggris. Keputusan Raja Charles III memecat pekerjanya saat masa berkabung itu dikritik serikat pekerja layanan sipil dianggap "tidak berperasaan".

Seratus pekerja di bekas kediaman resmi Raja CharlesIII menerima pemberitahuan pemecatan usai sang raja naik takhta. Pemberitahuan itu dianggap sangat mendadak karena diumumkan empat hari usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Para pekerja yang dipecat beberapa telah bekerja di sana selama beberapa dekade.




(irb/irb)

Hide Ads