Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Kebocoran Data Terbanyak

Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Kebocoran Data Terbanyak

Tim detikEdu - detikBali
Jumat, 16 Sep 2022 22:09 WIB
kejahatan cyber
Ilustrasi kejahatan cyber. Foto: Internet
Denpasar -

Kasus kebocoran data ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Kebocoran data juga terjadi di berbagai belahan dunia.

Dalam kasus ini, Indonesia berada di peringkat 8 dunia kasus kebocoran data terbanyak. Dengan 429,86 ribu pengguna terdampak atas kebocoran data.

Dikutip dari detikEdu, menurut European Commission, kebocoran data adalah ketika data yang menjadi tanggung jawab perusahaan atau organisasi mengalami insiden keamanan yang mengakibatkan data tersebar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang tersebar dapat merugikan organisasi, perusahaan, atau individu pemilik data tersebut. Kerugian yang ditimbulkan bisa berupa diskriminasi, kerugian finansial atau bahkan ancaman.

Sebuah lembaga keamanan digital asal Belanda, Sufshark bersama lembaga lain telah menganalisis kebocoran data di dunia pada bulan Januari sampai Maret 2022.

ADVERTISEMENT

Dari berita kebocoran data yang muncul secara online, Surfshark memilah database yang bocor, membuat kombinasi data, dan mengurutkannya pada tiap negara.

Melansir situs resminya, berikut 10 negara dengan kasus kebocoran data terbanyak di dunia.

10 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak di Dunia
1. Rusia: 3.55 juta pengguna
2. Amerika Serikat: 2,49 juta pengguna
3. Polandia: 961,03 ribu pengguna
4. Prancis: 721,17 ribu pengguna
5. India: 674,85 ribu pengguna
6. Turki: 486,6 ribu pengguna
7. Australia: 430,3 ribu pengguna
8. Indonesia: 429,86 ribu pengguna
9. Hong Kong: 310,81 ribu pengguna
10. Jerman: 305,97 ribu pengguna

Rusia, Negara dengan Kebocoran Data Terbanyak di Dunia

Dengan lebih dari 3,5 juta pengguna terdampak Rusia mengalami kebocoran data terbanyak pada bulan Januari-Maret 2022. Surfshark meyakini perang dengan Ukraina telah meningkatkan kebocoran data di Rusia.

Kelompok peretas Anonymous mengatakan jika mereka menargetkan Rusia dalam aktivitas mereka.

Kasus Kebocoran Data di Indonesia

Berada di posisi 8, Indonesia juga kerap mengalami kasus kebocoran. Melansir dari detikNews, beberapa data vital penduduk Indonesia telah bocor, seperti anggota BPJS, PLN, hingga Indihome.

Nah, perkara kebocoran data yang masuk dalam kategori keamanan siber ini bisa dipelajari secara formal di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

4 Jurusan Kuliah tentang Keamanan Siber

1. Jurusan Cyber Security

Jurusan Cyber Security ditawarkan oleh BINUS University. Selama mengenyam pendidikan di sana, mahasiswanya akan diajarkan dalam menghadapi berbagai kejahatan yang mengancam keamanan sistem suatu perusahaan atau pemerintahan.

Ilmu-ilmu dasar yang dipelajari dalam program studi ini adalah Matematika Dasar, Prinsip Algoritma, Ilmu Komputer, dan Ilmu Etika yang dibutuhkan dalam praktik pengaplikasian teknologi informasi di perusahaan.

2. Jurusan Teknologi Sains Data

Jurusan tentang cyber security lainnya dapat dipelajari lewat jurusan Teknologi Sains Data di Universitas Airlangga (Unair).

Sebab, sains data dapat dikatakan sebagai salah satu metode, pendekatan, atau cara berpikir yang dapat membantu para ahli di bidang cyber security.

3. Jurusan Sistem Informasi

Mengutip laman My Degree Guide, program studi (prodi) sistem informasi adalah kombinasi antara ilmu teknologi dan bisnis. Sehingga, lulusannya diharapkan dapat menggunakan manajemen data sekaligus teknologi dalam pengembangan bisnis atau organisasi.

Sistem informasi juga cenderung fokus pada pengolahan informasi yang tujuannya adalah efisiensi sistem sekaligus efektifitasnya dalam sebuah proses bisnis, sebagaimana dikutip dari laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Mahasiswa akan mempelajari soal database, jaringan, analisis sistem, sistem operasi, pemrograman, anlisis data, dan kecerdasan bisnis. Selain itu, mahasiswa juga kemungkinan mempelajari materi statistika.

Deretan perguruan tinggi yang menawarkan jurusan ini adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Sriwijaya (Unsri), UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Gadjah Mada (UGM), BINUS University, hingga ITS.

4. Jurusan Teknologi Informasi (TI)

Jurusan yang mempelajari tentang cyber security lainnya adalah jurusan Teknologi Informasi. Jurusan ini merupakan penggabungan antara bidang ilmu komputer dan teknik informatika.

Fokusnya pada bidang perencanaan teknologi, implementasi, pengembangan, manajemen atau dukungan terhadap sistem informasi yang berbasis komputer baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware).

Itulah 10 negara dengan kasus kebocoran data terbanyak serta jurusan untuk meningkatkan keamanan siber. Tertarik mengambil jurusan tersebut, detikers?

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mark Zuckerberg Sepakat Selesaikan Gugatan Privasi Senilai RP 130 Triliun"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Hide Ads