Upaya evakuasi truk yang nyemplung ke laut di pinggiran dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, gagal dilakukan. Hingga Jumat (16/9/2022) siang, sebagian badan truk masih terendam di perairan. Akibatnya, proses bongkar muat kapal di dermaga tersebut belum optimal.
Kordinator Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengatakan, saat ini truk masih pada posisi semula sejak terperosok pada Kamis (15/9/2022). Proses evakuasi menggunakan derek dibantu beberapa truk besar juga belum membuahkan hasil.
"Tadi malam dicoba tapi talinya putus. Belum bisa," kata Sastrawan saat dikonfirmasi detikBali lewat sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sastrawan menambahkan, evakuasi truk akan dilanjutkan menggunakan alat crane. "Nanti, nanti siang crane-nya datang. Dari informasi sih, crane didatangkan dari Denpasar," ujarnya.
Sastrawan membenarkan truk yang belum terevakuasi itu menyebabkan aktivitas bongkar muat kapal terganggu. Terlebih, posisi truk tersebut berada dekat beton pinggir laut dermaga LCM yang merupakan tempat buka-tutup ramp door kapal saat bongkar muat penumpang.
"Terganggu. Tapi kita usahakan karena kondisi airnya normal, biar bisa dua-tiga kapal bongkar muat, digilir," jelasnya.
Sebuah truk terjun ke laut saat hendak masuk ke dalam kapal di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis (15/9/2022). Truk dengan nomor polisi N 7941 UQ dan bermuatan rongsokan itu diduga terpeleset akibat landasan yang licin hingga nyemplung ke laut.
Infomasi yang dihimpun, truk tersebut dikemudikan oleh Edy Santoso (28) yang berangkat dari Singaraja menuju Surabaya. Truk awalnya parkir di dermaga LCM. Saat hendak naik ke kapal KMP Tunu Pratama Jaya 3888, truk tersebut mulai bergerak dengan cara mundur.
Mengingat kondisi landasan yang licin karena hujan, truk mendadak mundur hingga terjun ke laut. Belakangan, truk yang dikendarai Edy diketahui mengalami rem blong.
"Truk meleset dari pintu kapal dan akhirnya nyemplung ke laut," ungkapnya.
(iws/iws)