Megawati Soekarnoputri berseru untuk menghentikan perang dan mengedepankan perdamaian di tengah konflik geopolitik saat ini. Hal itu diungkapkan Megawati saat menjadi keynote speaker di Forum for Peace and Prosperity 2022 di Jeju, Korea Selatan (Korsel), Kamis (16/9/2022).
"Melalui Jeju Forum inilah, saya dan kita menyerukan bersama, tolonglah hentikan perang. Perang hanya akan menimbulkan derita kemanusiaan. Pesan perdamaian Jeju ini harus dikumandangkan," kata Megawati di International Covention Center (ICC), Jeju, Korea Selatan, dilansir dari detikNews.
Presiden ke-5 RI itu menyinggung sejumlah konflik geopolitik yang terjadi di beberapa belahan dunia. Mulai dari perang Rusia-Ukraina, persoalan di Kawasan Timur Tengah, hingga konflik di Laut Tiongkok Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat Perang Rusia-Ukraina belum usai, kini muncul ketegangan baru di Selat Taiwan. Demikian halnya persoalan di kawasan Timur Tengah; ketegangan di Laut Tiongkok Selatan; dan tentunya kita pernah mengingat betapa akibat bom nuklir di Hirosima dan Nagasaki hingga upaya mewujudkan perdamaian di bumi Peninsula ini," ujarnya.
Megawati juga mengajak hadirin untuk berkaca pada perang dunia dan menyebut peristiwa itu telah memunculkan penderitaan yang berkepanjangan. Puluhan negara terdampak akibat peristiwa itu.
"Sejarah peradaban dunia sering dihadapkan pada peperangan besar. Kita ingat Perang Dunia I dan Perang Dunia II adalah contoh bagaimana di abad modern, terjadi peperangan besar yang menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan berkepanjangan. Perang telah membutakan kemanusiaan kita," kata Megawati.
"Bayangkan dari jumlah korban Perang Dunia I sebanyak 10 juta meninggal dan 20 juta yang luka-luka. Perang Dunia II dengan korban 62,5 juta dari sekitar 50 negara yang terlibat. Dampak perang tentunya harus diingat sangatlah mengerikan. Belum lagi sejarah perang pada masa lampau," lanjutnya.
Megawati meminta pesan perdamaian forum ini harus segera dikumandangkan. Di depan delegasi sejumlah negara dalam forum perdamaian tersebut, Megawati juga menyinggung soal pentingnya rasa kemanusiaan dan kearifan pemimpin untuk mewujudkan perdamaian.
"Pertanyaan reflektif kita bersama; Apakah dengan berbagai perang tersebut, dunia masih saja dibutakan oleh ambisi atau hasrat membangun hegemoni suatu negara tanpa mengenal akhir? Lalu kemana rasa kemanusiaan itu, dan kemana kearifan para pemimpin dunia sehingga perdamaian menjadi sulit diwujudkan?" ucapnya.
Dilansir dari detikNews, forum tersebut dihadiri sejumlah delegasi dari beberapa negara. Selain Megawati, sejumlah pejabat yang menjadi pembicara dalam forum yakni Gubernur Maryland AS Larry Hogan, Sekjen PBB Ban Ki Moon, dan Gubernur Jeju Oh Young-Hun.
Sementara itu, Megawati turut didampingi oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, hingga Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
(iws/iws)