Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria lanjut usia (lansia) di Kabupaten Badung, Bali bernama I Ketut Gede Gunawan (62) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia mengakhiri hidup diduga karena depresi ditinggal istrinya yang lebih dahulu menghadap Sangpencipta.
"Korban diduga mengalami depresi karena ditinggal mati oleh istrinya sejak bulan Mei 2022," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Badung Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudana menuturkan, peristiwa gantung diri itu terjadi pada Senin, 12 September 2022 dan diketahui pukul 12.30 Wita. Peristiwa terjadi di rumah Jalan Raya Sempidi Nomor 33, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Lansia tersebut ditemukan gantung diri pertama kali oleh anaknya bernama Nyoman Gede Trijaya Wibisana (26). Ia awalnya berangkat bekerja ke Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung sekitar pukul 09.00 Wita.
Kemudian pada siang hari sekitar pukul 12.30 Wita, Gede Trijaya pulang ke rumahnya untuk makan siang. Namun pada saat di rumah saksi melihat semua pintu terkunci dan timbul rasa curiga.
Gede Trijaya kemudian masuk melalui pintu dapur yang berada di belakang. Seketika itu pula ia melihat ayahnya telah gantung diri menggunakan selendang berwarna putih di depan pintu kamar korban. Melihat hal itu, Gede Trijaya kemudian meminta tolong kepada tetangga dan menelepon keluarga.
Menurut Sudana, anak dan ayah tersebut hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Ayahnya telah mengalami depresiasi karena ditinggal istrinya yang meninggal pada Mei 2022 lalu.
"Saksi dan korban hanya tinggal berdua dalam satu rumah tersebut dan ayahnya memang mengalami depresi yang karena telah ditinggal oleh istri yang telah meninggal pada bulan Mei 2022 dan korban mengidap sakit diabetes sehingga kaki korban sebelah kanan diamputasi," terangnya.
Sudana menegaskan, bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh jenazah yang tewas gantung diri tersebut. Jenazah meninggal dalam keadaan keluar air mani dan keluar kotoran pada dubur.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung. Jenazah dibawa ke sana menggunakan mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung.
(hsa/hsa)