Ratusan orang dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam aliansi Bali Jengah mengikuti aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di simpang kampus Universitas Udayana, Jalan Raya Sudirman menuju simpang Robinson, Jalan Dewi Sartika, Denpasar, Sabtu (10/9/2022). Mereka 'mengancam' akan terus melakukan aksi jika pemerintah gabeng alias tidak peduli.
Mereka terdiri atas mahasiswa, komunitas, LSM Bali, hingga pelajar. Dalam aksi long march itu, ratusan mahasiswa nampak menggunakan kostum berwarna hitam.
Mereka melakukan aksi teatrikal dengan menuntun 12 motor yang mengibaratkan kesulitan masyarakat menghadapi kenaikan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta aksi juga membawa spanduk berbagai tulisan. Di antaranya, 'Motore mogok ulian sing adepis anggon meli bensin, 'Bensin mael masyarakat mekente' dan 'Tolak pembahasan G20 yang merugikan rakyat.' Mereka berjalan kaki sepanjang 2 km dari kampus Universitas Udayana Sudirman, hingga perempatan Mall Matahari-Robinson, Jalan Dewi Sartika.
Humas Aliansi Bali Jengah Anak Agung Gede Surya Sentana mengatakan, pihaknya memang sengaja mengundang seluruh masyarakat Bali untuk mengikuti aksi.
"Kita kemudian melakukan orasi di depan kampus. Kalau jumlahnya estimasi ratusan orang. Jadi aliansi Bali Jengah tergabung dari massa organisasi mahasiswa, LSM dan masyarakat Bali," kata dia di sela aksi.
Pihaknya mengaku jika nantinya pemerintah belum memiliki kebijakan yang prorakyat, pihaknya akan terus melakukan aksi.
"Semisal pemerintah tidak menurunkan harga BBM maka kami akan terus aksi," tandasnya.
(hsa/hsa)