Bharada E: Saya Pertama, Sambo Tembak Brigadir J Terakhir

Bharada E: Saya Pertama, Sambo Tembak Brigadir J Terakhir

tim detikNews - detikBali
Sabtu, 10 Sep 2022 13:35 WIB
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri) berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E tersebut untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J  yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Foto: Antara Foto/M Risyal Hidayat
Bali -

Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengaku menjadi penembak pertama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ia juga mengatakan Ferdy Sambo menjadi penembak terakhir.

Pengakuan ini diungkapkan Bharada E ketika menjalani pemeriksaan menggunakan lie detector (alat pendeteksi kebohongan). Hasil lie detector menunjukkan Bharada E berkata jujur.

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mengatakan, kliennya dites lie detector usai membuka diri dan berbalik arah dari skenario Ferdy Sambo. Bharada E diuji lie detector terkait kejadian penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klien saya ini sudah dites lie detector sebulan lalu pasca dia mau terbuka jujur apa yang terjadi. Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait peristiwa di Duren Tiga," kata Ronny saat dihubungi, Sabtu (10/9/2022), dilansir dari detikNews.

Salah satu poin yang ditanyakan kepada Bharada E saat tes lie detector adalah penembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). Ronny mengungkapkan, Bharada E mengaku dirinya orang pertama yang menembak Brigadir Yosua, sedangkan Ferdy Sambo orang terakhir melakukan penembakan.

ADVERTISEMENT

"Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J (Brigadir J). Klien saya menjawab 'Saya pertama dan FS yang menembak terakhir'," ujarnya menjelaskan pengakuan Bharada E.

Hasil Uji Lie Bharada E

Bareskrim Polri mengungkap hasil uji kebohongan tiga tersangka pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Ketiga tersangka tersebut, Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf telah menjalani pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Selasa (6/9/2022), seperti dilansir dari detikNews.

Pemeriksaan menggunakan lie detector ini bertujuan memperkaya bukti petunjuk. Namun Andi Rian tidak menjelaskan detail pemeriksaan ketiga tersangka pembunuhan Brigadir Yosua tersebut.

"Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan memperkaya alat bukti petunjuk," katanya.

Kasus Penembakan Brigadir J

Seperti diketahui, Brigadir Yosua tewas dalam insiden penembakan di Duren Tiga. Lima orang telah ditetapkan tersangka, yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Bharada E berperan menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. Mantan Kadiv Propam tersebut juga diduga merekayasa kronologi pembunuhan menjadi seolah-olah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir Yosua.

Sementara itu, Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan Bharada E terhadap Brigadir Yosua. Sedangkan Putri Candrawathi berperan mengikuti skenario awal yang telah dirancang Ferdy Sambo.

Kelima tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan juncto Pasal 55 juncto 56 KUHP. Empat tersangka sudah ditahan, kecuali istri Ferdy Sambo.




(irb/irb)

Hide Ads