Kadis Energi Bali Optimis Tempat Wisata Pakai Kendaraan Listrik pada 2023

Kadis Energi Bali Optimis Tempat Wisata Pakai Kendaraan Listrik pada 2023

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 09 Sep 2022 20:25 WIB
Tampilan motor listrik G1 di GESITS Bali Pratama yang ada di Jalan Diponegoro No 224 Denpasar Barat, Bali pada Jumat (9/9/2022)
Foto: Tampilan motor listrik G1 di GESITS Bali Pratama yang ada di Jalan Diponegoro No 224 Denpasar Barat, Bali pada Jumat (9/9/2022) (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan di tahun 2023, tempat wisata di Bali akan menggunakan kendaraan listrik dalam setiap aktivitas masyarakatnya. Terkait hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda (60) pun optimis hal tersebut akan bisa terwujud.

"Kalau tempat wisata atau jalur-jalur motor listrik memang ke depannya ada rencana seperti itu. Kita optimis akan hal itu karena tentunya masyarakat tidak perlu menggunakan BBM dan meskipun harga BBM naik tidak usah pusing-pusing lagi dan tidak perlu memikirkan itu lagi," katanya ketika dihubungi detikBali, Jumat (9/9/2022).

Hal tersebut, kata Arda, sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya untuk meningkatkan udara bersih. Dalam mewujudkan keinginan tersebut pun diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan energi terbarukan, misalnya tanpa menggunakan batu bara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, menurutnya, ke depannya kendaraan listrik dirasa penting selain bagi perubahan iklim, namun juga pada perekonomian masyarakat, terlebih kendaraan listrik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kendaraan konvensional.

"Mau tidak mau ke depan kita akan menggunakan kendaraan listrik karena sumber energi yang bersumber dari fosil seperti BBM sangat terbatas dan buktinya setiap tahun harganya terus mengalami kenaikan dan alangkah baiknya masyarakat bisa memanfaatkan kendaraan-kendaraan yang tidak bergantungan dengan energi yang bersumber dari fosil tersebut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dirinya pun mengklaim bahwasanya pemasaran kendaraan listrik di Bali cukup tinggi. Hal tersebut berdasarkan pangamatannya sejak awal kendaraan setrum dipublikasikan ke masyarakat, yang mana beberapa waktu belakangan showroom-showroom kendaraan listrik sudah bertambah di kabupaten kota di Bali.

Di sisi lain, penjualan motor listrik di perusahaan motor listrik GESITS Bali Pratama yang ada di Jalan Diponegoro No 224 Denpasar Barat, Bali mengalami peningkatan. Manager Area GESITS Bali Pratama, Reza Hidayat mengaku sejak tahun 2019 hingga saat ini sebanyak 600 unit motor listrik milik pihaknya, yakni G1 laku terjual.

"Selama dua bulan terakhir ini makin banyak peminatnya untuk membeli kendaraan listrik. Apalagi ada kenaikan harga BBM, mereka (masyarakat) sudah mulai berpikir dan beralih ke motor listrik karena estimasi untuk harga perawatan dan biaya charge jauh lebih murah," katanya.

Menurutnya, tingginya minat masyarakat pada tahun 2020 akhir hingga saat ini sangat berbanding terbalik jika dibandingkan pada tahun 2019. Di tahun tersebut, kata Reza, dalam satu bulannya pihaknya hanya mampu menjual 3-5 unit saja. Untuk saat ini, kendaraan listrik selain digemari oleh masyarakat, pihaknya pun banyak dilirik oleh perusahaan BUMN dan instansi lainnya untuk bekerjasama dalam menghadirkan motor listrik bagi pihak-pihak tersebut.

"Kita bekerjasama dengan PLN, Telkom, dan Bank-bank. Mereka ingin agar untuk motor operasional pakai kendaraan listrik supaya untuk penghematan dalam biaya operasional. Untuk pagelaran G-20 kami juga dapat pesanan untuk menyediakan motor listrik sebanyak 100 unit," tambahnya.




(kws/kws)

Hide Ads