2 Sumber Mata Air di Buleleng Akan Ditutup karena Debit Turun Drastis

2 Sumber Mata Air di Buleleng Akan Ditutup karena Debit Turun Drastis

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 07 Sep 2022 20:10 WIB
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng atau PDAM Buleleng Made Lestariana.
Foto: Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng atau PDAM Buleleng Made Lestariana.(Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng atau PDAM Buleleng berencana untuk menutup dua sumber mata air tanah yang berada di Desa Bestala, Kecamatan Seririt dan Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu. Alasannya karena sumber mata air itu beberapa tahun ini terus mengalami penurunan debit air hingga hanya menghasilkan 1,5 liter per detik.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana mengatakan, Dua sumber mata air itu sebelumnya dapat menghasilkan sebanyak 14 liter air per detik yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan di enam desa yang ada di Kecamatan Seririt.

Namun, sejak bebebepa tahun terakhir debit air yang dihasilkan oleh kedua sumber mata air tersebut terus mengalami penurunan mulai dari 9 liter per detik, kemudian 6 liter per detik, dan puncaknya, kini hanya bisa menghasilkan 1,5 liter per detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus mengalami penurunan setiap tahun, dan kondisi terakhir sudah 1,5 liter per detik, sehingga sudah kurang efektif untuk digunakan sebagai sumber air baku kita, rencana tahun ini dihentikan beroperasi," kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana kepada detikBali, Rabu (7/9/2022).

Pengurangan debit air itu, menurut lestariana disebabkan oleh alih fungsi lahan di sekitar lokasi mata air. Sehingga menyebabkan jumlah pohon yang berfungsi sebagai penyangga air menjadi berkurang.

ADVERTISEMENT

"Kalau penyebab mulai berkurangnya karena faktor alam, ada perubahan dari sisi kondisi lahan, penyangganya sudah mulai berkurang, sehingga memang turun debitnya kayak sekarang," katanya.

Kemudian sebagai solusi ketika dua sumber mata air itu ditutup dan berhenti digunakan, pihaknya akan memanfaatkan air yang dihasilkan dari SPAM Burana (Sistem Penyediaan Air Minum Buleleng-Jembrana). SPAM Burana saat ini bisa menghasilkan 300 liter air per detik.

Di mana jumlah air yang baru digunakan hanya sebanyak 30 liter per detik. Itupun sudah mampu memenuhi kebutuhan air pelanggan di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak.

"Syukur sudah terbangun SPAM Burana, sehingga kekurangan debit air yang ada di Kecamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu bisa tercover di sana, jadi nanti kita akan optimalkan lagi pemanfaatkan airnya dari SPAM Burana," pungkasnya.




(kws/kws)

Hide Ads