Heboh Video Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo 'Bos Mafia'

Heboh Video Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo 'Bos Mafia'

Tim detikNews - detikBali
Senin, 05 Sep 2022 12:55 WIB
Komnas HAM mulai mengusut tewasnya 6 laskar FPI. Mereka akan meminta keterangan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran hingga Direktur PT Jasa Marga.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Foto: Ari Saputra
Denpasar -

Beredar di media sosial video yang memperlihatkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut Ferdy Sambo 'bos mafia'. Taufan Damanik kini menjadi sorotan usai videonya viral.

Dikutip dari detikNews, Senin (5/9/2022), dalam video itu, Taufan Damanik duduk santai dan mengenakan kemeja batik. Taufan menceritakan bahwa Sambo sempat menangis dan tersenyum saat ditanyai oleh dirinya.

Taufan juga menjelaskan soal sosok Sambo yang sudah lama berkecimpung dalam bidang reserse. Selain itu, Taufan menilai Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J nampak begitu santai saat menjalani rekonstruksi pembunuhan.



"Sambo bukan orang sembarangan puluhan tahun jadi reserse. Bukan nggak tahu dia cara hahaha iya kan, sebagai bos mafia, dia tahu caranya keluar dari," tutur Taufan sebagaimana dalam video viral tersebut.

"Orang waktu saya tanyain segala macam ada saat dia nangis, ada saat dia senyum seperti kira-kira bahasa isyarat 'lu nggak tahu siapa gua kali ya', senyum ya," ujar Taufan menambahkan.

Sekadar diketahui, eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo merupakan tersangka kasus pembunuhan berencana yang korbannya yaitu Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Selain Sambo ada empat tersangka lainnya yaitu Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi (istri Sambo).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klarifikasi Ketua Komnas HAM klik halaman selanjutnya

Klarifikasi Taufan

Taufan mengakui soal video viral tersebut. Sewaktu dikonfirmasi, dia mengungkapkan video itu diambil pada Jumat (2/9/2022) atau selagi Taufan tengah diskusi santai dengan penyandang disabilitas di Medan.

"(Video itu diambil) Jumat lalu di kantor salah satu LSM di Medan. Selesai diskusi maka kita ngobrol dengan yang lain soal banyak hal termasuk soal kasus Sambo. Saya baru menyelesaikan diskusi bersama teman-teman penyandang disabilitas tentang jalan keluar regulasi daerah. Sebelum pulang, obrol santai dengan teman-teman," tutur Taufan.

Dia menegaskan video tersebut direkam dan diunggah tanpa persetujuannya. Taufan kecewa berkaitan hal itu.

"Tanpa persetujuan ada yang merekam dan mem-posting. Itu kan tidak etis. Anyway, saya kecewa karena kok jurnalis bekerja seperti itu. Tapi sudahlah, apalagi sudah menjadi konsumsi publik," ujarnya.

Taufan pun membeberkan soal maksudnya menyebut Ferdy Sambo sebagai 'bos mafia'. "Dia (Ferdy Sambo) mampu mengendalikan puluhan polisi bahkan yang di luar kendalinya (Reskrim) serta melakukan rekayasa obstruction of justice, kan luar biasa itu," ucapnya

"Kata mafia kurang tepat kalau di publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman. Sayangnya direkam dan di-posting. Di wawancara lain, saya menggambarkan kelompok ini seperti tumor yang menggerogoti institusi Polri dan penegakan hukum. Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya," tutur Taufan menegaskan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Respons Menteri Pigai soal Usulan Lembaga HAM Jadi Satu Kamar"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads