Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa terkait insiden bentrok ketika unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Dompu, Kamis (1/8/2022). Ia juga akan menindak anggotanya yang melakukan aksi pemukulan kepada massa aksi.
"Saya sampaikan maaf atas kejadian ini, kita sama-sama jaga Dompu. Nanti anggota saya yang terlibat pemukulan akan dipanggil dan ditindak," kata Iwan Hidayat ketika ditemui mahasiswa di kantornya, Kamis (1/9/2022).
Di hadapan mahasiswa, Iwan mengaku akan menindak anggota yang terlibat bentrok tersebut. Selain itu dia juga memastikan salah seorang mahasiswa yang ditahan akan dilepaskan dan berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pastikan mahasiswa yang tadi ditahan aman dan akan dilepaskan. Terkait penindakan terhadap anggota yang melakukan pemukulan, saya berjanji akan memberikan sanksi sesuai dengan perintah pimpinan jika terbukti melakukan tindakan kekerasan," ujarnya.
Dikatakannya, insiden tersebut terjadi karena adanya provokasi dari orang luar sehingga memicu bentrok. Padahal saat itu pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan anggota dewan untuk menemui mahasiswa.
"Ketegangan ini diawali dengan tidak ada anggota DPRD yang bertemu dengan adik-adik mahasiswa, jadinya ada masyarakat luar yang melakukan provokasi dan pelemparan sehingga memicu situasi sedikit keos. Padahal, kami sudah upayakan agar anggota dewan bertemu dengan kawan-kawan mahasiswa," bebernya.
Mahasiswa Dibebaskan
Salah seorang mahasiswa yang sempat ditahan akhirnya dibebaskan Polres Dompu setelah aksi demonstrasi dan kericuhan mereda. Mahasiswa tersebut diamankan ketika aksi saling lempar di Jalan Soekarno Hatta Nomor 1 Dompu, tepatnya di depan kantor DPRD.
"Sudah dibebaskan dan kami langsung yang jemput hari ini," kata Koordinator Lapangan Mahasiswa, Arif Wahyudin.
Sementara terkait korban luka dalam bentrokan itu sudah tertangani dengan baik. Mahasiswi bernama Ulfa itu diduga terkena lemparan batu pada pelipis mata ketika terjadi ketegangan di depan pagar utama kantor DPRD.
"Luka di pelipis matanya, memang sempat terjatuh. Tapi sekarang sudah tertangani dan dibantu," ujarnya.
Sebelumnya, aksi demo penolakan kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (1/9/2022), diwarnai kericuhan. Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang melakukan penjagaan jalannya aksi.
Bentrokan dipicu kekecewaan mahasiswa karena tak ditemui anggota DPRD Dompu. Polisi dan mahasiswa terlibat adu pukul hingga aksi kejar-kejaran, bahkan petugas menembakkan gas air mata. Namun itu membuat mahasiswa mundur, malah semakin memicu kemarahan dengan melempar batu hingga kayu ke arah barisan polisi.
(irb/irb)