Cerita Dokter Asal Bali yang Ikut Jadi Tim Forensik Kasus Brigadir J

Cerita Dokter Asal Bali yang Ikut Jadi Tim Forensik Kasus Brigadir J

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 31 Agu 2022 19:37 WIB
Ketua Departemen/KSM Ilmu Kedokteran Forensik FK Unud/RSUP Prof Ngoerah, Dr. Ida Bagus Putu Alit, SpFM(k),DFM.
Ketua Departemen/KSM Ilmu Kedokteran Forensik FK Unud/RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dr Ida Bagus Putu Alit, SpFM(k),DFM. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih bergulir. Beberapa prosedur penanganan kasus tersebut sudah terlewati, termasuk proses autopsi jenazah Brigadir J yang dilakukan oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) beberapa waktu lalu. Salah satu dokter yang tergabung dalam tim forensik kasus Brigadir J ternyata berasal dari Bali, yakni dr Ida Bagus Putu Alit.

dr Alit menceritakan dirinya ditunjuk setelah mendapat kepercayaan sebagai tim forensik independen untuk kasus Brigadir J. Hal itu berdasarkan surat permintaan resmi dari Mabes Polri ke kolegium Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

"Dari kolegium itulah menunjuk saya sebagai salah satu anggotanya. PDFI mempercayai kita di sini karena banyak kasus di sini yang bukan kasus bersifat nasional saja, tapi juga ada beberapa kasus internasional," tutur pria kelahiran Karangasem, 14 Januari 1970 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari itulah, dr Alit ikut bertugas dalam proses autopsi jenazah Brigadir J yang dilakukan di Jambi pada 27 Juli 2022 lalu. Sebagai dokter forensik, dr Alit menyebut dirinya memegang teguh kode etik dan memenuhi penunjukan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab.

Ia kemudian menjelaskan, hasil autopsi umumnya membutuhkan waktu sekitar 4-8 minggu. Namun, dalam kasus pembunuhan Brigadir J, tim forensik telah merampungkan hasil autopsi dalam waktu 4 minggu.

ADVERTISEMENT

"Pemeriksaan penunjangnya yang membutuhkan waktu lama dan dalam pers release sebelumnya kita menyampaikan membutuhkan waktu 4-8 minggu. Maksudnya agar mempunyai waktu untuk meneliti sampai standar pembuktiannya tidak terbantahkan. Tapi, dalam perkembangannya karena kita melakukan dengan kontinyu dengan waktu yang singkat sehingga dalam 4 minggu sudah selesai," ungkapnya.

Ia menuturkan, tim tersebut terdiri dari 7 orang dan dia merupakan satu-satunya dokter yang berasal dari Bali. dr Alit mengaku tidak mengalami kendala saat terlibat melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J. Hanya saja, kali ini ia harus menangani jenazah yang kasusnya sedang menjadi perhatian publik.

"Pada prinsipnya tidak ada bedanya dengan pekerjaan sehari-hari. Kami memberi suatu bukti dan fakta-fakta yang scientific. Jadi, memeriksa dan otopsi itu hal yang biasa. Tidak ada hal yang spesifik, hanya saja yang spesifik itu kasusnya karena kasusnya menjadi konsentrasi masyarakat," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Etik dan Hukum RSUP Prof Ngoerah.

Hasil Forensik Sudah Diumumkan

Dilansir dari detikNews, hasil autopsi ulang Brigadir J sebelumnya sudah diumumkan oleh Tim Forensik pada Senin (22/8/2022) lalu. Autopsi tersebut merupakan autopsi kedua pada jenazah Brigadir J yang tewas akibat kasus penembakan. Autopsi kedua ini dilakukan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kondisi jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat. Hasil autopsi kedua Brigadir J pun telah diserahkan kepada Polri.

Ketua Tim Dokter Forensik, dr Ade Firmansyah menjelaskan hasil autopsi ulang Brigadir J. Ia menyebutkan bahwa tidak ditemukan luka selain akibat tembakan senjata api. Selain itu, dr Ade mengatakan ada lima luka tembak pada tubuh Brigadir J, di mana empat luka tembakan keluar dan satu tembakan yang bersarang di tulang belakang tubuh Brigadir J.

"Itu ada empat tembakan dan ada satu yang bersarang, sesuai dengan trajektorinya dari alurnya itu kita bisa tentukan ada yang bersarang di dalam tubuh," kata Ade Firmansyah di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

"Yang bersarang ada di tulang belakang, dekat tulang belakang yang bersarang," kata Ade.




(iws/iws)

Hide Ads