Korban jiwa terkait insiden tabung gas meledak saat pelaksanaan upacara ngaben massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, pada Jumat (19/8/2022) lalu kembali bertambah. Satu lagi korban bernama I Kadek Dwi Putra Jaya (32) dinyatakan meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh staf medis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah, Dr. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBP-RE(K),FICS. Ia mengatakan, kondisi Kadek Dwi menurun hingga harus dipasangkan alat bantu nafas sejak Jumat (26/8/2022).
"Kondisi pasien menurun sejak kemarin sore. Lalu, dipasang alat bantu nafas pukul 18.00 Wita dan pasien dinyatakan meninggal (Sabtu, 27/8/2022) pukul 23.45 Wita," kata dr. Agus, Minggu (28/8/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, I Kadek Dwi Putra Jaya menjalani perawatan di RS Prof Ngoerah akibat luka bakar sebanyak 70 persen yang dialaminya. dr. Agus menuturkan, terdapat tiga penyebab kematian pada fase awal luka bakar diantaranya shock hipovolemik, hipoxia serta hipotermi.
Menurutnya, shock hipovolemik merupakan kondisi pasien yang mengalami kekurangan cairan. Sementara hipotermi adalah gangguan metabolisme, terlebih jika korban mengalami luka bakar yang luas dan suhunya bisa kurang dari 35 derajat.
Kemudian penyebab ketiga, yakni hypoxia adalah kegagalan gangguan pernapasan dengan luas luka bakar. Terlebih pasien terhirup gas yang secara awam bisa menyebabkan kerusakan paru-paru.
Untuk diketahui, insiden tabung gas meledak saat ngaben di Desa Belaga, Gianyar, pada Jumat (19/8/2022) lalu mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar. Adapun 6 korban yang sebelumnya sempat dilarikan ke RS Sanjiwani, Gianyar, Bali, kemudian dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah lantaran mengalami luka bakar berat.
Dari 6 korban tersebut, dua diantaranya, yakni Bagus Oskar meninggal pada Sabtu (20/8/2022) pukul 20.00 Wita. Sedangkan I Kadek Gian meninggal Minggu (21/8/2022) pukul 07.00 Wita.
Kedua korban tersebut mengalami tingkat luka bakar tinggi di atas 90 persen. Kedua korban menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di Ruang Luka Bakar ICU-ICCU RSUP Prof Ngoerah.
Penyebab Ledakan Gas Ngaben di Belega Gianyar
Sebelumnya, Tim Bidang Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Bidlabfor Polda) Bali mengungkap penyebab ledakan gas ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Ledakan itu terjadi karena kebocoran selang kompor.
"Penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran adalah terjadi kebocoran pada selang kompor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto dalam keterangan kepada detikBali, Senin (22/8/2022).
"Bahan bakar yang keluar dari selang yang bocor tersebut tersambar oleh api proses pembakaran petulangan/jenazah kemudian merambat ke dalam tabung minyak sehingga terjadi ledakan disertai kebakaran," imbuh Satake Bayu.
Bidlabfor Polda Bali juga sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari olah TKP tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa swab tabung minyak kompor dan selang kompor untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Barang bukti ditemukan lalu diambil di sekitar lokasi ledakan dan kebakaran.
(iws/iws)