Terungkap! Percakapan Kapolri-Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir J

Terungkap! Percakapan Kapolri-Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir J

tim detikNews - detikBali
Kamis, 25 Agu 2022 01:15 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan penanganan terbaru kasus tewasnya Brigadir J di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Agung Pambudhy
Bali -

Irjen Ferdy Sambo diketahui menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Terungkap percakapan mereka berdua dalam pertemuan tersebut.

Dalam rapat bersama Komisi III DPR di gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022), anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny K Harman bertanya kepada Kapolri Sigit terkait laporan penembakan Brigadir Yosua. Ia mempertanyakan apakah Ferdy Sambo melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolri.

"Saya ingin tanya secara terbuka dari cerita yang tadi Pak Kapolri sampaikan, setelah kasus penembakan, jadi ini bukan cerita rekayasanya. Penembakan itu dilakukan Saudara Richard tadi, dan ditambahkan atas permintaan Pak Sambo.Setelah dia mati, dia tembak lagi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny lalu bertanya, apakah Ferdy Sambo melaporkan peristiwa itu sebagai bawahan Kapolri. "Pertanyaan saya, sebagai Kadiv Propam bawahan Pak Kapolri. Adakah saudara Sambo melaporkan kasus ini kepada Bapak?" tanya Benny.

Kapolri kemudian menjawab pihaknya didatangi Ferdy Sambo. "Kami juga didatangi Ferdy Sambo. Saat itu saya tanyakan, 'Kamu bukan pelakunya? Karena saya akan ungkap kasus ini sesuai fakta'. Saya sampaikan begitu," kata Sigit, dikutip dari detikNews.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, pertemuan Kapolri dan Ferdy Sambo terjadi pada hari kejadian, Jumat malam (8/7/2022). Di mana penembakan Brigadir J terjadi pada sore harinya.

Saat itu Ferdy Sambo menyampaikan kronologi awal sesuai skenario yang dibuatnya. Mantan Kadiv Propam itu mengaku Brigadir Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada Eliezer atau Bharada E.

"Saat itu dia menyampaikan kepada kami peristiwa skenario Duren Tiga," tuturnya.

Kapolri kemudian membentuk tim khusus (timsus) karena dinilai banyak kejanggalan dalam kasus tersebut. Timsus juga mendapatkan rekaman CCTV, yang akhirnya mengungkap kebohongan Ferdy Sambo.

"Saat ini kami buktikan bahwa yang bersangkutan kami proses, dan kami juga mendapatkan CCTV, Pak," ucapnya.

Jenderal Sigit menjelaskan, CCTV tersebut merekam peristiwa di Duren Tiga. Rekaman menunjukkan kondisi Brigadir Yosua.

"Walaupun itu copy dari flashdisk tapi menggambarkan peristiwa yang terjadi di Duren Tiga, di mana cerita awal Yosua dikatakan sudah meninggal saat Ferdy Sambo datang, di CCTV tersebut terlihat Yosua masih hidup," tambahnya.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads