2 Korban Luka Bakar Ledakan Gas Ngaben di Gianyar Dioperasi Besok

2 Korban Luka Bakar Ledakan Gas Ngaben di Gianyar Dioperasi Besok

Triwidiyanti - detikBali
Senin, 22 Agu 2022 14:52 WIB
Staf medis bedah plastik, rekontruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah, DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBp - RE (K), FICS (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan di RSUP Prof  Ngoerah, Denpasar, Senin (22/8/2022).
Foto: Staf medis bedah plastik, rekontruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah, DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, (tengah) saat memberikan keterangan di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Senin (22/8/2022). (Triwidiyanti/detikBali)
Denpasar -

Pasca dua korban luka bakar meninggal akibat ledakan tabung gas saat mengikuti prosesi ngaben massal di Desa Belega, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, kini pihak RSUP Prof Ngoerah masih merawat 4 pasien luka bakar. Dua dari empat pasien tersebut bakal dilakukan tindakan operasi pembuangan jaringan kulit mati besok.

"Kami masih menangani 4 kasus dari korban ledakan dari acara ngaben tersebut, yang pertama memang yang 70 persen ini masih critical, kondisi masih belum stabil atas nama I Kadek Dwi Putrajaya (30)," terang Staf medis bedah plastik, rekonstruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah, DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBp - RE (K), FICS kepada wartawan di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Senin (22/8/2022).

Dari keempat pasien tersebut, pihaknya sudah berencana untuk melakukan tindakan operasi pembuangan jaringan mati besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lakukan untuk besok pagi ada dua pasien kita lakukan pada anak-anak 11 tahun dan Ketut Adi Wiranata. Kita lakukan tindakan operasi besok. Kita buang jaringan mati dan pengambilan kulit yang baru. Semoga besok bisa stabil tidak ada kendala dari hemoglobin, dari algumin protein semoga cukup dan berjalan lancar," harapnya.

Sementara yang pasien dengan tingkat luas luka bakar 70 persen atas nama I Kadek Dwi Putrajaya dan 43,5 persen atas nama I Gusti Made Budiarta akan dilakukan operasi Rabu (24/8/2022) atau Kamis (25/8/2022) mendatang.

"Kenapa belakangan karena pasien saat ini kondisi belum stabil. Jadi operasi ini untuk memutus risiko terjadinya infeksi dari luka bakar itu sendiri," katanya.

Untuk korban, terangnya, saat ini yang menjadi kendala adalah kondisi pasien yang masih unbalance (tidak seimbang).

"Tapi kita mengejar cairan dan mempertahankan jalan napas pasien. Memang pasien tidak terinkubasi hanya menggunakan oksigen masker saja untuk mencegah penyebab kematian," jelasnya.

Pasien kedua bernama I Gusti Ngurah Pradita (11) dengan luas luka bakar 38 persen kondisinya saat ini cukup stabil meski mengalami demam. Meski demikian karena masih anak-anak, luka bakar itu dirasa cukup berat.

"Pada anak-anak meski di bawah 50 persen, luka bakar 38 persen untuk anak-anak cukup berat karena di bawah 15 tahun," katanya.

Ketiga, luas luka bakar 54 persen I Ketut Adi Wiranata (32) kondisinya cukup stabil karena tidak ada sesak, hanya perlu penanganan monitor cukup ketat.

Keempat, luka bakar dengan luas 43,5 persen atas nama I Gusti Made Budiarta (49) menurutnya kondisinya cukup stabil.

Keempat pasien tersebut, katanya saat ini kondisinya sadar dan masih bisa makan dengan baik.

Dan jika kondisinya membaik untuk perawatan luka bakar ini diprediksi membutuhkan waktu hingga 6 bulan lamanya. Meski sudah dioperasi, kondisi kulit tidak serta merta dapat pulih seperti sediakala

Daftar Nama Pasien Luka Bakar
1. I Kadek Dwi Putrajaya (30), luka bakar 70 Persen
2. I Gusti Made Budiarta (49), luka bakar 43,5 persen
3. I Gusti Ngurah Pradita (11), luka bakar 38 persen
4. I Ketut Adi Wiranata (32), luka bakar 54 persen




(kws/kws)

Hide Ads