3 Penyebab Kematian Pasien Luka Bakar di Gianyar Menurut Dokter

3 Penyebab Kematian Pasien Luka Bakar di Gianyar Menurut Dokter

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 21 Agu 2022 13:09 WIB
Suasana di depan kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah, Minggu (21/8/2022)
Foto: Suasana di depan kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah, Minggu (21/8/2022) (Triwidiyanti/detikBali)
Denpasar -

Dua korban dengan tingkat luka bakar tinggi di atas 90 persen akibat ledakan tabung gas saat prosesi ngaben massal di Desa Belega, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar meninggal dunia. Keduanya meninggal karena mengalami gagal napas dan gangguan metabolisme.

Staf medis bedah plastik, rekontruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah, DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBp - RE (K), FICS menjelaskan ada tiga penyebab kematian pada fase awal luka bakar, antara lain shock hipovolemik, hipoxia dan hipotermi.

Diterangkannya, shock hipovolemik adalah kondisi pasien yang mengalami kekurangan cairan. "Jadi cairan yang masuk untuk mengganti cairan yang keluar itu kan harus kejar-kejaran. Itu idealnya 48 jam, pertama kekurangan cairan," ungkapnya saat ditemui Minggu (21/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, hipotermi merupakan gangguan metabolisme. Apalagi korban mengalami luka bakar yang luas dan suhunya bisa kurang dari 35 derajat.

"Ketiga hypoxia, kegagalan gangguan pernapasan dengan luas luka bakar apalagi dia terhirup gas yang secara awam bisa menyebabkan kerusakan paru - paru itu sendiri. Itu tiga penyebab kematian pada fase akut luka bakar," katanya

ADVERTISEMENT

Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Krisna membenarkan kematian dua pasien luka bakar, saat dikonfirmasi Minggu (21/8/2022).

"Sudah 2 meninggal, tadi malam jam 20.00 dan satu lagi jam 07.12. (atas nama) Bagus Oscar Norizon Ninu dan I Kadek Gian Permana Putra," singkatnya.

Sementara itu, kondisi pasien lainnya saat ini masih dalam perawatan akibat mengalami luka bakar 70 persen, atas nama I Kadek Dwi Putra Jaya (32).

Informasi yang detikBali himpun, saat ini jenazah Bagus Oskar masih berada di ruang instalasi kedokteran forensik RSUP Prof Ngoerah. Sementara jenazah I Kadek Gian sudah dibawa ke rumah duka di Desa Belega, Gianyar.

Sebelumnya diberitakan, tabung gas meledak saat pelaksanaan upacara ngaben massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar hingga harus dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, 6 orang turut menjadi korban ledakan tabung gas yang terjadi pada Jumat (19/8/2022) malam, pukul 20.00 Wita. Dari 6 korban itu, di antaranya dua bocah laki-laki, masing - masing bernama I Kadek Dian Pramana Putra (14) pelajar SMP dan I Gusti Ngurah Pradita (6) pelajar kelas 6 SD.

6 korban sebelumnya sempat dilarikan ke RS Sanjiwani, Gianyar, namun kemudian dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar karena mengalami luka bakar berat.

Daftar Pasien Luka Bakar

Sebanyak enam orang korban ledakan gas saat ngaben massal di Gianyar, dirawat intensif di RSUP Ngoerah Denpasar. Berikut daftar enam pasien tersebut.

1.Bagus Oskar Norizon Ninu (33)
2.I Kadek Gian Permana Putra (14)
3.I Ketut Adi Wiranata (32)
4.I Kadek Dwi Putra Jaya (30)
5.I Gusti Ngurah Pradita (11)
6.I Gusti Made Budiarta (49)




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads